SOLOPOS.COM - Empat pimpinan parpol dari (dari kanan) Partai Demokrat Supriyanto, Partai Amanat Nasional Umar Hasyim, Partai Keadilan Sejahtera Sugeng Riyanto, dan Partai Golkar Solo Atiek Wahyuningsih menyiapkan dokumen penetapan pasangan Anung-Fajri untuk ditandatangani bersama di Sekretariat KSB Solo, Sabtu (25/7/2015) malam. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pilkada Solo, saat ditinggal makan, mobil milik konsultan Afi dirusak orang tak dikenal di Purwosari.

Solopos.com, SOLO–Mobil Nissan Grand Livina berpelat nomor B 1035 WKK milik Diki Candra, konsultan tim pemenangan pasangan Anung Indro Susanto-M. Fajri (Afi), dirusak orang tak dikenal, Minggu (29/11/2015) malam.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kaca bagian kanan belakang mobil pecah akibat lemparan benda keras yang diduga paving block.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB saat Diki dan keluarga makan malam di Rumah Makan Dapur Solo, Jl. Slamet Riyadi, Kerten, Laweyan. Selesai menyantap hidangan, Diki dikagetkan teriakan juru parkir dari depan rumah makan. Saat keluar di halaman parkir Diki mendapati kaca Livina silver sudah retak dan berlubang cukup besar. Di dalam mobil terdapat sebuah paving block yang bercampur dengan pecahan kaca.

“Sekilas saya melihat ada dua orang yang kabur dengan sepeda motor setelah peristiwa. Saat itu saya langsung telepon Pak Sugeng [ketua tim pemenangan Afi],” ujar Diki saat jumpa pers di Afi Center, Jl. Slamet Riyadi, Senin (30/11/2015).

Lelaki yang tergabung di tim sukses Joko Widodo di pemilihan presiden ini menilai kejadian tersebut berkaitan dengan perannya sebagai konsultan Afi. Sebelum peristiwa pelemparan batu, ia pernah diteror dengan pesan singkat bernada makian dan hal-hal gaib. Dia juga merasa sering dibuntuti orang tak dikenal.

Diki menganggap rangkaian teror ini dilakukan agar dia tidak betah di Solo. “Tiga pekan terakhir memang saya tinggal di sini [Solo] sebagai konsultan kampanye Afi. Sebelumnya saya tinggal di Jakarta.”

Ketua tim pemenangan Afi, Sugeng Riyanto, mengatakan kejadian tersebut telah dilaporkan ke Polresta Solo. Menurut Sugeng, polisi langsung menerunkan tim inafis untuk menelusuri terjadinya peristiwa.

Dia menilai kejadian yang menimpa konsultannya sebagai bentuk teror jelang Pilkada 9 Desember.

“Kami harap polisi segera menangkap pelaku,” ujarnya.

Lebih jauh Afi mendorong kepolisian meningkatkan upaya preventif agar tak timbul kejadian serupa di masa mendatang. Sugeng menyayangkan pesta demokrasi di Solo masih dinodai dengan aksi premanisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya