SOLOPOS.COM - Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Solo yang diusung Koalisi Solo Bersama (KSB), Anung Indro Susanto (empat dari kiri) – Muhammad Fajri (tiga dari kanan) menunggang kuda bersama para pendukungnya saat akan mendaftarkan diri maju pada Pilkada Kota Solo 2015 di Kantor KPU Kota Solo, Selasa (28/7/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pilkada Solo, KSB mulai ditinggalkan parpol pengusung setelah Anung-Fajri kalah.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah partai anggota Koalisi Solo Bersama (KSB) berencana angkat kaki dari koalisi menyusul berakhirnya Pilkada 2015. Partai politik (parpol) melihat keberadaan koalisi tak lagi strategis seiring kekalahan pasangan yang diusung KSB, Anung Indro Susanto-M. Fajri (Afi).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua DPC Partai Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno, saat ditemui Solopos.com di Gedung DPRD, Selasa (15/12/2015), mengatakan Partai Gerindra berencana menarik diri dari KSB. Menurut Ardianto, koalisi tak lagi diperlukan karena Afi kalah dalam Pilkada.

“Dulu komitmennya koalisi dapat berlanjut lima tahun jika Afi menang, KSB akan mengawal pemerintahan Afi di parlemen. Ketika calon KSB kalah berarti koalisi tidak diperlukan lagi,” ujarnya.

Sebagai informasi, KSB diisi sejumlah partai seperti Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN). Ardianto menampik partainya tidak memikirkan fungsi kontrol di pemerintahan menyusul rencana pengunduran dari KSB. Saat ini parlemen Solo dikuasai partai pemerintah, PDI Perjuangan (PDIP), dengan 24 kursi. Adapun parpol di KSB memiliki total kursi sebanyak 20.

“Kontrol pemerintahan tetap jalan melalui fraksi maupun tiga anggota kami yang berada di komisi. Kami tetap akan kritis,” tuturnya.

Sekretaris DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto, mengatakan partai belum menentukan sikap terkait keberadaannya di KSB. Meski demikian, Partai Demokrat mengirim sinyal koalisi tak lagi dibutuhkan menyusul kekalahan Afi di Pilkada. Supriyanto menilai koalisi tidak efektif jika dilanjutkan lima tahun mendatang.

Ketua I KSB, Sugeng Riyanto, menegaskan belum ada keputusan apapun terkait nasib KSB pascapilkada. Pihaknya mengatakan arah koalisi masih akan dibicarakan setelah penetapan hasil pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya