SOLOPOS.COM - Kulanuwun Ginda Ferachtriawan (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO -- Ginda Ferachtriawan adalah anggota Fraksi PDIP DPRD Solo periode 2019-2024. Dia salah satu bakal calon wakil wali kota Solo dalam Pilkada 2020 yang ikut penjaringan di DPD PDIP Jateng.

Berikut wawancara Ginda dengan kru Solopos, Syifaul Arifin.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebagai bakal Cawawali deg-degan tidak ini untuk menerima rekomendasi? Atau siapa yang kira-kira akan dapat rekomendasi?

Tidak juga. Ini kan bukan pertama kali saya mendaftar. Tahun 2014 juga sudah mendaftar. Tapi memang banyak yang tidak tahu. Sehingga saya sampaikan saya sudah pernah mendaftar tahun 2014. Saat punya kesempatan memberikan ide dan gagasan kenapa tidak.

Khawatir ada sanksi dari DPC PDIP Solo?

Oh enggak lah. Sejak awal sebelum mengembalikan formulir saya sudah bertanya ke partai. Apa sih konsekuensinya. Kalau harus mundur dari DPRD Solo saya akan tetap bertahan jadi DPRD. Tapi ternyata tidak ada. Sehingga akhirnya saya mendaftar. Insya Allah aman lah.

Apa alasan Anda ketika DPC sudah mengusulkan Puguh (Achmad Purnomo-Teguh Prakosa) tapi Anda tetap mendaftar?

Saya rasa bukan manuver. Seperti yang saya sampaikan tadi, dulu saya juga mendaftar. Ketika DPD PDIP membuka pendaftaran, ada tahapan yang harus dilalui, ambil formulir dan mengembalikan. Ketika mengambil formulir, saya lihat persyaratan yang harus dipenuhi seperti apa. Lalu saya putuskan untuk mengembalikan formulir. Persyaratannya tidak rumit, normatif hampir sama dengan 2014. Tapi yang tahun ini dimintai ide dan gagasan, visi, dan program apa yang akan dilakukan untuk Solo.

Ginda Ferachtriawan (kiri) bersama Kru Solopos, Syifaul Arifin, di Studio SoloposFM. (Solopos-M. Ferri Setiawan)
Ginda Ferachtriawan (kiri) berbincang bersama Kru Solopos, Syifaul Arifin, di Studio SoloposFM. (Solopos-M. Ferri Setiawan)

Fit and proper test di DPD PDIP, meramaikan dalam arti biar gayeng atau memang Anda siap-siap juga kalau pencalonan Anda deal, sudah siap konsep?

Sudah siap. Sudah kami sampaikan juga saat wawancara dan mengembalikan formulir. Sebagai anggota DPRD ada tiga fungsi, tapi bila di eksekutif kan juga buat kebijakan. Ketika kita punya ide-ide sebagai anggota DPR kan tidak bisa semudah itu dikeluarkan. Tapi sebagai ekskutif bisa lebih leluasa dalam ide dan gagasan untuk memajukan kota.

Apakah Anda sudah paham tugas-tugas sebagai eksekutif?

Sudah. Yang membedakan tahun 2014 lalu saya baru enam bulan sebagai legislator. Tapi sekarang saya sudah lima tahun lebih sebagai legislator. Paling tidak saya sudah mulai tahu kita ada kelemahan di mana, ada potensi di mana, apa yang bisa dilakukan.

DPC PDIP Solo mengusulkan Puguh, lalu Anda mencalonkan diri, apa Anda merasa sudah memiliki dukungan di struktural PDIP?

Saya rasa agak beda ya ketika bicara pencalonan, kita bicara mekanisme partai, beda ketika kita adalah anggota DPRD. Ketika anggota DPRD kita kan mewakili partai kita. Kita diusulkan. Tetapi beda ketika nanti menjadi kepala daerah. Maka yang utama ide, gagasan, visi-misi, dan bisa gak berjalan seiring dengan ideologi partai. Sehingga saya rasa partai akan mendukung penuh siapa yang akan mendapatkan rekomendasi.

DPC PDIP Solo tidak nyaman dengan pencalonan Anda?

Saya rasa ini yang saya bilang dinamika. Partai kami partai demokrasi. Saya menganggap ini bagian demokrasi. Jadi bukan karena saya tidak mau ikut dan bertentangan. Semata-mata untuk kebaikan kita semua.

Anda merasa dianggap balela (membangkang)?

Oh tidak. Saya rasa siapa pun yang akan mendapatkan rekomendasi, akan saya support. Tapi saat hak politik terbuka, kenapa tidak saya coba. Visi saya di situ. Partai ini adalah partai kita bersama.

Masyarakat melihat ada masalah antara kelompok Ginda dengan DPC PDIP Solo, ada kesan begitu?

Saya rasa sampai hari ini tidak ada. Segala sesuatu yang terjadi di partai dan fraksi berjalan normal. Saya pernah dipanggil tapi kaitannya dengan topik sekolah. Bukan soal pendaftaran saya. Dan sebelum saya mengembalikan formulir saya sudah ketemu dengan Pak Rudy (Ketua DPC PDIP Solo F.X. Hadi Rudyatmo). Saya menemui beliau.

Sudah bertemu Rudy lagi setelah pendaftaran?

Sudah ketemu saat open house. Tapi hangat lah interaksi yang terjadi keluarga saya dengan beliau.

Ginda Ferachtriawan (Solopos-M. Ferri Setiawan)
Ginda Ferachtriawan (Solopos-M. Ferri Setiawan)

Berarti tidak ada masalah, semua tinggal menunggu rekomendasi saja? Kapan?

Saya tidak tahu ya, tapi saya dengar tanggal 10 Januari 2020. Ada beberapa daerah akan diumumkan, tapi saya tidak tahu Solo apakah termasuk di dalamnya.



Pasangan Anda siapa?

Saya rasa tidak ada kaitannya dengan tua dan muda. Bicara politik bukan matematika. Saya juga siap ketika rekomendasi tidak turun kepada saya. Ini namanya politik. Belum tentu ideal. Biar lebih asyik, ayo kita terjun ke politik.

Biar lebih ideal seperti apa maksud Anda?

Solo tantangan ke depan apa sih. Lebih baik kita bicara analisis SWOT Solo masa depan, dan apa yang harus dilakukan.

Berapa sih umur Anda saat ini?

Sekarang saya 45 tahun. Sebagai anggota DPRD yang sudah menjalani satu periode. Saya rasa bekal saya sudah cukup untuk bisa maju. Saya generasi X, bukan Y. Umur saya berada di antara cawali Achmad Purnomo dan Gibran. Saya berada di tengah-tengah mereka.

Apa sih persoalan utama Solo?

Saya selalu menyampaikan kepada teman-teman, Solo pada prinsipnya sudah baik. Sekarang tantangannya di SDM dan teknologi. Teknlogi berkembang pesat, regulasi tidak bisa mengimbangi. Ini jadi tantangan. Misalnya saya rasa PAD bisa kita hitung dengan tepat dengan menggunakan teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya