SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan. (JIBI/Solopos/Dok)

Pilkada Solo, tahap pemungutan suara digelar hari ii.

Solopos.com, SOLO – Proses pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) 20 Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, sempat diwarnai ketegangan antara pendukung dua kubu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketegangan dipicu oleh sekumpulan para pendukung dua kubu di kawasan TPS yang saling beradu pandang. Di antara mereka bahkan ada yang terlihat memersenjatai diri dengan sebilah pedang.

Ketua Panwaslu Kota Solo, Sri Sumanta, menjelaskan ketegangan itu melibatkan belasan para pendukung kedua pasangan calon, yakni Regu Penggerak Pemilih (Guraklih) dan Satgas Putih (Sapu).

Diduga, ketegangan bermula karena pendukung kedua belah bertemu di lokasi yang tak jauh dari TPS 20. Dari situ, lalu ada yang saling beradu pandang dan memercik ketegangan.

Ketegangan akhirnya berhasil diredakan setelah polisi yang berjaga di lokasi kejadian mendatangi masing-masing pendukung. Lalu, mereka diminta membubarkan diri.

“Berkat kesigapan aparat, tak sempat terjadi gesekan fisik. Padahal, di antara mereka sempat ada yang membawa pedang,” kata Sumanta saat ditemui Solopos.com di sela-sela pantauannya di Kecamatan Pasar Kliwon, Rabu (9/12/2015).

Gesekan fisik kedua belah kubu juga sempat terjadi di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon. Ketegangan bermula ketika sebagian massa salah satub poendukung menggelar konvoi di wilayah Kelurahan Sangkrah.

Aksi konvoi ini menuai perlawanan oleh sekelompok orang yang tak menyukai aksi konvoi itu. Peserta konvoi lantas dikejar oleh massa yang marah tersebut. “Namun, gesekan itu juga berhasil diredam aparat,” papar Sumanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya