SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) dan Achmad Purnomo berfoto dengan warga saat melayat G.K.R. Galuh Kencana di Sasana Mulyo Solo, Jumat (1/11/2019). (Solopos-Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO -- Calon wali kota (cawali) usulan DPC PDIP Solo untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020, Achmad Purnomo, mengaku sering mendapat serangan dari berbagai pihak.

Paling banyak serangan itu berupa kampanye hitam soal umurnya yang tak lagi muda. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan sejumlah pihak menuding dirinya tak bisa mengakomodasi keinginan anak muda karena sudah berumur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Yang paling banyak, saya diserang soal umur. Umur yang sudah tua enggak bisa berjiwa muda, dan sebagainya,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/12/2019) sore.

Purnomo mengakui dirinya sudah tidak muda lagi. Pada 28 Desember mendatang, usianya 71 tahun. Namun, ia menampik apabila dikatakan tidak berjiwa muda dan tak bisa memberi ruang bagi anak muda.

Heboh Video Istri Pukuli Suami Penderita Stroke, Polisi Langsung Bertindak

“Belum tentu yang tua tidak punya jiwa muda. Begitu juga sebaliknya,” kata dia.

Di usianya saat ini, Purnomo mengaku masih sangat sehat. Berbagai kegiatannya menuntut kehadirannya berlangsung setiap hari dari pagi hingga sore.

Saat momen tertentu, Purnomo kerap menghadiri kegiatan pada malam hari. Dia bahkan tak pernah absen dalam agenda mider praja setiap pekan yang mengharuskannya bersepeda keliling kota mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB pada Jumat.

“Sehari bisa empat sampai tujuh tempat, malah kadang lebih. Senin sampai Jumat. Enggak ada libur. Sabtu-Minggu justru lebih banyak lagi agendanya,” bebernya.

Purnomo menyebut punya sejumlah program untuk menata Kota Solo jika terpilih sebagai Wali Kota. Namun, ia tak mau membicarakan hal itu lebih lanjut.

Warga Klaten Ini Justru Lega Setelah Tak Lagi Jadi Penerima Bansos

“Program Pak Rudy [Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo] yang sudah bagus ini harus dilanjutkan karena ini harus berkesinambungan. Yang kurang diperbaiki. Kalau ke depan, saya sudah punya ide banyak sekali,” kata dia.

Di luar masalah umur, Purnomo mengaku tidak pernah mendapat kritik lewat media sosial. Serangan di media sosial justru lebih banyak dialamatkan ke Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo.

“Enggak tahu kenapa yang diserang malah Pak Rudy. Kalau saya tidak pernah,” kata dia.

Kepada wartawan, Rudy tidak mau terlalu memikirkan serangan negatif tersebut. “Biarkan saja, kami itu seperti nandur pari thukul suket teki [menanam padi, tumbuh rumput] kok,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya