SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo membagikan jenang

Pilkada Solo 2015 memanaskan suhu politik Kota Bengawan.

Solopos.com, SOLO — Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, mengaku emoh menjadi calon wakil walikota (cawawali) dalam Pilkada Solo 2015. Purnomo menyatakan legawa dengan keputusan DPP PDIP yang memilih F.X. Hadi Rudyatmo sebagai calon wali kota dari PDIP Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Purnomo juga tidak berniat menjadi calon wakil wali kota (cawawali) pendamping Rudy. Purnomo memberi peluang cawali dan cawawali PDIP kepada yang lebih muda. Dia ingin momong cucu dan tidak terjun di dunia politik. (Baca: Rudy Matap Kantongi Rekomendasi PDIP)

“Kalau saya dipilih jadi pasangan [Pak Rudy] kok piye [bagaimana]. Apalagi tiap hari bertemu kan enggak enak. Ya, yang muda-muda saja. Jabatan itu bagi saya amanah. Kalau tidak ya tidak apa-apa. Legawa banget. Saya tetap jaga komunikasi. Soal masuk ke Bapilu [Badan Pemenangan Pemilu], mudah-mudahan tidaklah. Tidak tampil tapi tetap mendukung,” ujar dia kepada Solopos.com, Sabtu (20/6/2015).

Sementara itu rekomendasi cawawali PDIP pendamping Rudy akan ditentukan pekan depan. Rudy akan dilibatkan dalam penentuan posisi cawawali bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Mekanisme PDIP

Rudy tidak tahu mekanisme penentuan cawawali karena menjadi wewenang DPP. Kemungkinan DPP melibatkan Rudy dalam penentuan cawawali pun belum diketahui Rudy yang masih menjabat Wali Kota Solo itu.

“Wewenang ada di DPP atas dasar psikotes dan pertimbangan lainnya,” kata Rudy  saat ditemui Solopos.com di Loji Gandrung, Laweyan, Solo, Sabtu.

Rudy belum berencana bertemu dengan Achmad Purnomo yang juga mendaftar sebagai cawali PDIP Solo. “Komunikasi saya dengan Pak Pur berjalan terus, tidak ada perubahan juga. Beliau tetap kader partai. Bahkan saat mendaftar pun tetap sebagai kader partai,” ujar dia.

Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDIP Solo, Putut Gunawan, saat ditemui Solopos.com di Kantor DPC PDIP Brengosan, Solo, Sabtu siang, mengatakan penentuan cawawali pasti berpengaruh terhadap pemenangan di pemilihan kepala daerah (pilkada). Namun Putut belum mendalami sejauh mana pengaruh figur cawawali terhadap pemenangan pilkada.

“Semua kandidat cawawali yang ada memenuhi kriteria ideal. Sesuai arahan struktur DPD dan DPP, persoalan cawawali itu bukan persoalan kinerja dan elektabilitas tetapi lebih pada persoalan prerogatif cawali yang dapat rekomendasi [Rudy]. Artinya, ya siapa yang paling berhak mewakili Pak Rudy ya siapa pun yang menurut Pak Rudy paling cocok. Tentunya, ada mekanisme tersendiri antara Pak Rudy dan Ketua Umum,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya