SOLOPOS.COM - Cawali Anung Indro Susanto dan Cawawali Umar Hasyim bersalaman komando saat bertemu di Rumah Makan Padang Sederhana, Laweyan, Solo, Selasa (7/7/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pilkada Solo 2015, Koalisi Solo Bersama akhirnya mengusung Anung-Umar.

Solopos.com, SOLO — Koalisi Solo Bersama (KSB) akhirnya mengusung Anung-Umar. Setelah melewati rapat yang memakan waktu panjang, akhirnya Koalisi Solo Bersama (KSB) memutuskan Ketua DPD Partai Amanat Nasiona (PAN) Solo Umar Hasyim sebagai calon wakil wali kota (cawawali) pendamping calon wali kota (cawali) Anung Indro Susanto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keputusan KSB tersebut diambil dalam rapat pimpinan KSB yang digelar di kediaman Anung Indro Susanto Jl. Markisa II RT 003/RW 005 Karangasem, Laweyan, Solo, Selasa (7/7/2015) pukul 16.30 WIB.

Rapat lanjutan di kediaman Anung itu merupakan tindak lanjut rapat KSB di DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo yang deadlock pada puku 01.15 WIB karena ada dua nama kandidat cawawali yang memiliki skor sama, yakni Umar Hasyim dan Muhammad Fajri.

Ekspedisi Mudik 2024

Pimpinan KSB akhirnya memberi kesempatan Anung Indro Susanto untuk mengambil keputusan. Anung sempat mengundang kedua kandidat cawawali. Muhammad Fajri diundang Anung pukul 13.30 WIB dan Umar Hasyim datang ke kediaman Anung pukul 14.30 WIB.

Keputusan Anung diakomodasi pimpinan KSB menjadi keputusan KSB. Keputusan itu diumumkan secara resmi dalam forum buka puasa bersama di Rumah Makan Padang Sederhana Solo, Selasa petang.

“Setelah melalui proses perdebatan yang dinamis selama semalam plus setengah hari. Kami memutuskan cawawali pendamping Pak Anung adalah Umar Hasyim SE. Keputusan itu diambil berdasarkan tiga variabel, yakni basis dukungan, logistik, dan survei. Tiga variabel itu menjadi kesepakatan dan ketentuan KSB yang dapat dipertanggungjawabkan,” kata Sekretaris KSB, Supriyanto, saat mengumumkan hasil keputusan KSB.

Supriyanto menyatakan peran Anung sangat kuat dalam pengambilan keputusan tersebut. Dia mengatakan semua parpol anggota KSB menerima dan bersama-sama mengawal pemenangan pasangan untuk periode 2016-2021.

Cawali Anung menyatakan keenam parpol memiliki kriteria masing-masing baik plus dan minus. Anung menginginkan keputusan itu menjadi kesepakatan bersama. Anung mengikuti proses tahap demi tahap karena tidak mau mencederai mekanisme di KSB.

“Ya, posisi Pak Umar dan Pak Fajri sama dan kriteria sama. Saya mengambil pertimbangan plus dan minusnya. Ada beberapa faktor kenapa Pak Umar yang ditetapkan. Ya, Pak Umar itu ketua partai dan juga wakil ketua DPRD Solo,” kata Anung saat ditemui Solopos.com seusai pengumuman.

Dia menyinggung wacana Umar Hasyim yang ingin mundur dari bursa cawawali. Sikap ragu-ragu tersebut, kata dia, menjadi catatan para pimpinan parpol dan menjadi pelajaran tersendiri bagi Umar.

Anung berpesan kepada Umar ketika sudah mengambil sikap jangan ragu-ragu. “Persoalan itu sempat dibahas oleh pimpinan parpol dan menjadi salah satu hal yang membuat rapat alot,” tambah dia.

Anung menyebut hasil survei cawawali menunjukkan elektabilitas Umar Hasyim paling tinggi dibandingkan dua cawawali lainnya. Kemampuan logistik Umar yang sempat diremehkan juga ditepis Anung.

“Kamampuan logistik Pak Umar tidak unggul tapi memadai. Ke depan saya berbicara dulu dengan Pak Umar. Apa yang harus kami lakukan bersama dan apa yang dilakukan sendiri-sendiri,” tutur dia.

Pengumuman hasil rapat KSB itu juga dihadiri sejumlah pimpinan KSB, seperti Sugeng Riyanto dari PKS, Atiek Wahyuningsih dari Partai Golkar, N.R. Kurnia Sari dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Arif Sahudi dari Partai Persatuan Indonesia (PPP), serta Supriyanto dari Partai Demokrat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya