SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara (JIBI/Solopos/Antara)

Pilkada Solo 2015 kini membahas tentang dana kampanye yang dibatasi maksimal Rp14,2 miliar.

Solopos.com, SOLO — Kebijakan dana kampanye maksimal bagi pasangan calon di Pilkada Solo ditekan habis-habisan setelah mendapat sorotan sejumlah pihak. Dana kampanye yang awalnya dibatasi maksimal Rp100,3 miliar per pasangan calon (paslon) kini tinggal Rp14,2 miliar per pasangan calon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komisioner Divisi Hukum, Pencalonan dan Kampanye KPU Solo, Nurul Sutarti, saat dihubungi , Senin (24/8/2015) malam, membenarkan ada rasionalisasi maksimal dana kampanye bagi paslon.

Nurul mengatakan dana kampanye ditekan Rp86,1 miliar hingga hanya menyisakan Rp14,2 miliar. Kebijakan tersebut hasil konsultasi dengan KPU pusat maupun KPU Jawa Tengah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dana kampanye maksimal Rp100 miliar yang ditetapkan kemarin dinilai terlalu besar sehingga perlu disesuaikan,” ujarnya.

Nurul mengatakan ada tiga elemen yang angkanya ditekan habis-habisan agar lebih rasional. Menurut Nurul, jumlah kegiatan kampanye yang mengumpulkan banyak massa seperti bazar, pentas seni dan sejenisnya ditekan dari awalnya di 51 kelurahan menjadi hanya di lima kecamatan.

Kampanye yang termasuk di kegiatan lain-lain ini awalnya diproyeksi memakan dana besar, Rp56 miliar dari maksimal dana kampanye Rp100 miliar.

“Persentase penyebaran bahan kampanye yang tidak melanggar [kaus, stiker, pin dll] juga diturunkan dari 75% menjadi 30% dari total jumlah pemilih. Indeks harga daerah yang menjadi pengali juga diturunkan,” tuturnya.

Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo, mengatakan rasionalisasi dana kampanye telah dimusyawarahkan dengan kedua pasangan calon.

Agus mengakui batasan dana kampanye sebelumnya banyak menuai kritik karena dinilai tidak realistis. Kebijakan maksimal dana kampanye Rp100 miliar juga dianggap memicu bibit korupsi di pemerintahan mendatang.

“Kemarin angkanya cukup besar karena kegiatan lain-lain dihitung hingga 51 kelurahan dengan frekuensi kegiatan 10 kali per hari,” tuturnya.

Meski dipangkas sampai 85%, pihaknya optimistis anggaran yang ada sekarang tetap mencukupi operasional kampanye. Dia mencontohkan Semarang yang maksimal dana kampanyenya dipatok Rp16 miliar.

“Wilayah Solo kan lebih kecil. Mestinya dana Rp14 miliar sudah cukup,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya