SOLOPOS.COM - Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo, dan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pilkada Solo 2015 memasuki tahap pendaftaran cawali-cawawali.

Solopos.com, SOLO-Di Kota Solo, pakaian lurik identik dengan juru parkir (jukir). Pakaian tradisional ini menjadi seragam petugas saat mengatur kendaraan di jalan. Namun siang itu, lurik seolah “naik kelas” saat dikenakan  calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung PDI Perjuangan (PDIP), F.X. Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Lurik yang dikenakan balon petahana saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo ini menjadi inspirasi ratusan kader lain untuk berpakaian senada.

Sambil menggowes pit onthel merek Gazelle, Rudy dan Purnomo berangkat dari Kantor DPC PDIP Solo, Brengosan, menuju Kantor KPU di Sumber pukul 11.45 WIB. Simbol wong cilik yang lain seperti caping pun dikenakan.

Komunikasi politik Rudy-Purnomo berjalan sesuai rencana. Rombongan pasangan yang diiringi konvoi sepeda dan andong sukses menarik simpati masyarakat. Ada yang mengabadikan momen dengan foto, ada pula yang mengajak selfie Rudy-Purnomo.

Sepanjang perjalanan pasangan tersebut tak henti melambaikan tangan. Beberapa kader tampak memberikan bunga mawar sebagai simbol kepedulian. “Tadi saya ngerti yang lewat Pak Rudy sama Pak Pur. Enggak tahu mau ke mana. Penampilannya ketok merakyat,” ujar Aminah, 43, warga Manahan, saat ditemui solopos.com.

Aminah sempat mengira rombongan yang melalui Jl. Adisucipto siang itu adalah kirab budaya. Perempuan berjilbab ini menilai aksi Rudy-Purnomo memberi hiburan tersendiri bagi warga. Dia mengacungi jempol karena konvoi tidak menggunakan kendaraan bermotor. “Naik sepeda malah santun, tadi saya lihat juga tertib.”

Sekitar pukul 12.05 WIB rombongan tiba di Kantor KPU. Kedatangan Rudy-Purnomo langsung disambut puluhan kader dan simpatisan. Sejumlah pedagang pelataran Pasar Klewer tampak membentangkan spanduk dukungan.

Tak jauh dari sana, gabungan elemen warga Solo membawa gunungan buah untuk dibagikan. Perwakilan elemen warga, Her Suprabu, lalu memberikan caping pada pengurus DPC PDIP, Y.F. Sukasno, sebagai simbol mandat warga pada pasangan PDIP.

Rudy, yang juga Wali Kota Solo, memilih konsep caping dan lurik sebagai penanda dia dan Purnomo sempat berjuang dari bawah. Ketika terpilih lagi menjadi pemimpin Solo, Rudy ingin tetap melayani tanpa membedakan golongan, suku maupun agama. “Semua dilayani, diayomi diayemi. Tidak ada diskriminasi,” tuturnya.

Dia juga berfilosofi saat memilih sepeda sebagai sarana transportasinya. Menurut Rudy, sepeda adalah moda ramah lingkungan dan sangat efisien dari segi bahan bakar. Rudy ingin mencecap filosofi sepeda dalam pemerintahan.

“Bagaimana pemerintahan berlangsung efektif dan efisien melayani masyarakat, bukan malah meracuni rakyat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya