SOLOPOS.COM - Lambang PDI Perjuangan (JIBI/Dok)

Pilkada Solo 2015 dari PDIP mengusung Hadi Rudyatmo sebagai cawali.

Solopos.com, SOLO — Kandidat calon wakil wali kota (cawawali) dari PDIP dimungkinkan di luar dari empat calon yang lolos fit and propertest penjaringan. Otoritas penentuan cawawali sepenuhnya berada ditangan DPP PDIP.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Solo, Putut Gunawan saat dihubungi Solopos.com, Minggu (21/6/2015), mengatakan penentuan cawawali menjadi otoritas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

Sejauh ini, ada empat kandidat wawali yang lolos tes dan sudah diserahkan ke DPP. Keempat nama yakni Hilmy Akhmad Sakdilah, Hartanti, Rahmad Wahyudi dan Ginda Ferachtriawan. “Semua kandidat memiliki peluang yang sama.  Meski tidak menutup kemungkinan calon di luar itu,”  kata Putut.

Putut mengatakan Rudy sebagai cawali pastinya akan dimintai masukan terkait siapa cawawali yang akan mendampingi dalam pilkada nanti. Saat ini, DPC masih menunggu surat rekomendasi resmi dari DPP PDIP. Kemudian secepatnya DPC akan menyosialisasikan surat rekomendasi DPP PDIP kepada struktur partai hingga anak ranting. “Kami juga terus melakukan konsolidasi di internal partai,” ucapnya.

Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Rekruitmen DPC PDIP Solo, Y.F. Sukasno, mengatakan cawali F.X. Hadi Rudyatmo bakal dipanggil ke DPP PDIP untuk penentuan cawawali.  Sukasno menerangkan calon kepala daerah yang mendapat rekomendasi akan dipanggil ke DPP untuk menentukan wakilnya.

Sementara itu terpisah, Rudy mengatakan hingga kini masih menunggu surat rekomendasi DPP PDIP ihwal penetapan dirinya sebagai cawali PDIP. Rudy mengaku baru mengetahui penetapan dari media massa.

Namun dirinya menyatakan siap jika menerima mandat dari partai untuk maju dalam pilkada nanti.  “Saya itu petugas partai. Kalau ditugaskan maju, ya saya siap bekerja. Kalau tidak, ya saya tetap bekerja memenangkan partai,” kata Rudy.

Kunci Kemenangan

Ditanya mengenai penetapan cawawali, Rudy menyampaikan itu kewenangan DPP. Terkait dirinya juga akan dimintai masukan penentuan cawawali, Rudy mengaku tidak pilih-pilih. Baginya yang terpenting cawawali mendampingi memiliki jiwa melayani.

“Prinsipnya, ditugaskan dengan siapapun saya siap. Masukan saya nanti sifatnya hanya pertimbangan. Kalau memang diminta memberi masukan,’ kata Rudy.

Pengamat Politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo M. Jamin menyatakan cawawali yang diusung PDIP akan menjadi kunci kemenangan PDIP dalam pilkada serentak Desember nanti. Cawawali PDIP memiliki posisi strategis yang harus dipertimbangkan. Sehingga diharapkan PDIP tidak salah dalam menetapkan cawawali yang akan diusung mendampingi petahana F.X. Hadi Rudyatmo. Meskipun, secara popularitas petahana lebih unggul dengan elektabilitas yang tinggi.

“Pak Rudy ini berasal dari kelompok non mayoritas, sehingga posisi wawawli strategis untuk memperkuat dukungan dalam pilkada nanti,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (21/6/2015).

M. Jamin mengatakan sebisa mungkin penetapan cawawali mempertimbangkan dari kelompok mayoritas. Artinya wawali ini mampu menyeimbangkan posisi petahana yang notabene berasal dari kalangan non mayoritas tersebut.

Apalagi kemungkinan besar pilkada Solo hanya diramaikan dua pasangan calon, yakni satu pasangan calon dari PDIP dan satu pasangan dari koalisi partai politik yang tergabung dalam koalisi solo bersama (KSB). “Akan terjadi head to head, dan isu dari non mayoritas ini bisa dijadikan lawan politiknya untuk menjatuhkannya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya