SOLOPOS.COM - Satgas Partai Gerindra mengamati simpatisan PDI Perjuangan yang membubarkan diri saat pasangan Yuni-Danang berorasi, Minggu (23/8/2015).(JIBI/Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Pilkada Sleman diikuti pasangan Yuni Satia Rahayu-Danang Wicaksana Sulistya, mereka menggelar deklarasi pada Minggu (23/8/2015)

Harianjogja.com, SLEMAN- Beberapa jam sebelum deklarasi Yuni Satia Rahayu-Danang Wicaksana Sulistya dimulai, simpatisan PDIP berulah dengan melakukan penganiayaan terhadap warga.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Kapolsek Gamping Kompol Agus Zainudin mengatakan, penganiayaan terjadi di sekitar Jalan Kabupaten, tepatnya di selatan Selokan Mataram.

Sekitar pukul 11.00 WIB, korban bernama Soni, 27, yang mengendarai sepeda motor matic nomor polisi AB 5160 NE sedang berboncengan bersama rekannya untuk mencari indekos. Tepat di depan rumah makan tersebut, ia yang mengenakan kaus warna hijau dan celana doreng berhenti.

Tak lama, dari utara sekitar 200 sepeda motor simpatisan PDIP melintas. “Korban dan salah satu rombongan sempat adu mata sampai salah satu rombongan itu mengucapkan kata kasar. Akhirnya rombongan berhenti dan menganiaya korban dengan tangan kosong,” kata Kompol Agus, Minggu (23/8/2015).

Korban yang beralamat di Dusun Mayangan Bragasan RT 01/RT 13 Desa Trihanggo, Gamping itu langsung melarikan diri ke rumah penduduk. Ia sempat dilarikan ke RS Akademia UGM karena luka memar di wajah. Kompol Agus mengatakan, pihak panitia deklarasi bersedia menanggung kerugian yang dialami korban. “Kerugian sepeda motor yang juga dirusak sekitar Rp1,5 juta,” kata dia.

Ulah simpatisan berlanjut saat acara deklarasi Yuni-Danang berlangsung di Lapangan Trihanggo. Ratusan simpatisan keluar dengan menggembar-gemborkan knalpot yang sengaja dibelombong. Sejak awal acara deklarasi, beberapa motor sudah mulai menggembar-gemborkan gas motor namun dapat dikendalikan satuan petugas (satgas) PDI Perjuangan.

Barulah saat orasi pimpinan DPP PDIP, Gerindra, dan PKS selesai, ulah simpatisan kian menjadi. Puncaknya saat Yuni-Danang menyampaikan orasi, simpatisan PDIP serentak menghidupkan mesin motor dan mengegas motor dengan kencang.

Mereka pun akhirnya keluar lapangan, bahkan di antara mereka ada yang melambaikan tangan ke arah Yuni-Danang sembari terus mengendarai sepeda motornya. Sementara simpatisan dari Partai Gerindra dan PKS masih tinggal di lapangan hingga acara deklarasi berakhir.

Dalam deklarasi itu, Yuni-Danang sempat menyampaikan keingingan untuk menjadikan Sleman lebih maju. Di bidang pertanian, Yuni akan meningkatkan kesejahteraan petani, melindungi pedagang kecil, hingga janji moratorium toko modern berjejaring.

“Kita ingin jadikan Sleman ora ngene-ngene ae. Sleman terkenal dengan sepak bolanya dan akan kita buat bal-balane ora gajah-gajahan meneh [sepak bola bukan sepak bola gajah lagi],” lanjut Danang di tengah suara knalpot motor yang memenuhi lapangan Trihanggo.

Dalam deklarasi itu, hadir Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Wakil Walikota Jogja Imam Priyono yang juga kader PDIP, Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani, dan para ketua DPC dari masing-masing partai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya