SOLOPOS.COM - Seruan pilkada adil (Harian Jogja-Arief Junianto)

Pilkada Sleman telah menetapkan dua pasang calon bupati dan wakil bupati, keduapasangan sepakat pilkada damai

Harianjogja.com, SLEMAN – Dua pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sleman secara resmi menyepakati pelaksanaan kampanye secara damai dan berintegritas. Deklarasi kampanye damai itu digelar dengan dihadiri selurum forum komunikasi perangkat daerah Sleman di Aula Monjali, Selasa (25/8/2015).

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Sebelum melakukan tanda tangan, dua pasangan Cabup dan Cawabup lebih dahulu mengucap lisan secara bersama-sama poin deklarasi yang dibacakan oleh Ketua KPU Sleman Ahmad Shidqi. Pasangan nomor urut satu Yuni – Danang membubuhkan tandatangan deklarasi kali pertama pada tujuh lembar yang berisi poin deklarasi.

Disusul kemudian pasangan nomor urut dua, Sri Purnomo – Sri Muslimatun. Dua pasangan ini sebagai pihak yang mendeklarasikan enam poin kampanye berintegritas dan damai. Setelah itu pihak yang menyaksikan juga turut tandatangan yaitu KPU Sleman, Panwaslu Sleman, Kapolres Sleman dan Dandim 0732 Sleman.

“Deklarasi ini sebagai upaya membangun komitmen bersama agar pelaksanaan berbagai tahapan Pilkada berjalan aman kondusif yang bisa membawa Sleman menjadi lebih baik,” tegas Ketua KPU Sleman Ahmad Shidqi, Selasa (25/8/2015).

Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain dalam kesempatan deklarasi itu menyatakan, tahapan Pilkada memang muncul berbagai kerawanan yang kadang membuat masyarakat tidak tenang atau terganggunya kamtibmas. Tetapi semua itu tergantung kedua paslon, karena aparat hanya sebagai fasilitator.

Dukungan kedua paslon dalam menciptakan Pilkada damai sangat diharapkan, karena polisi tidak bisa bekerja sendiri. “Mau dibuat rusuh, damai, kondusif, aman itu tergantung bapak ibu [paslon] sekalian. Saya kira Sleman sudah damai, dan tentu tidak akan dibuat yang tidak kondusif,” ucapnya.

Faried juga menyinggung terkait insiden keributan yang terjadi pada saat salah satu paslon menggelar deklarasi belum lama ini. Ia berharap, siapapun nanti yang terpilih harus didukung dan tidak perlu menggunakan tindakan anarkis. Karena proses demokrasi ini sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Jika sebelumnya kerap memakai slogan ‘siap kalah, siap menang’. Menurut Faried, saat ini ia berupaya menggelorakan slogan, siap dipilih dan siap tidak dipilih. “Kemarin baru deklarasi sudah terjadi keributan, utamanya masih berkaitan dengan pendukung paslon,” ujarnya.

Pjs Bupati Sleman Gatot Saptadi mengatakan sebaiknya tidak ada pengerahan massa yang berlebihan. Pihaknya mengimbau kepada pendukung paslon agar ikut mendukung terselenggaranya pilkada yang jujur dan bersih.

Deklarasi juga diharapkan bukan sekedar seremonial belaka tapi menjadi spirit untuk diaplikasikan dalam hal yang nyata.

“Dalam meraih dukungan perlu kreatifitas [paslon] dengan tetatp berpedoman pada aturan yang ada. Cabup dan Cawabup dituntut legowo atas hasil yang dicapai. Untuk masyarakat, gunakan hak pilih sebijaksana mungkin,” ungkapnya.

Dandim 0732 Letkol Inf Bambang Yudi berpesan kepada masyarakat Sleman agar selalu melihat potensi ancaman aktual di wilayahnya. Warga diminta melaksanakan tugas sesuai fungsi peran masing-masing, serta saling mengontrol secara efektif terhadap kelompok di lingkungan tempat tingal.

Mereka juga diminta meningkatkan kepedulian dan segera melaporkan kepada pihak yang berwajib ketika melihat situasi yang tidak kondusif. “Serta mari kita tingkatkan kesadaran bermasyarakat dengan selalu membina kesatuan dan persatuan bangsa. Dan kami tegaskan bahwa TNI bersikap netral, tidak mengikuti giat politik praktis,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya