SOLOPOS.COM - Taman Edukasi KPU Kabupaten Gunungkidul, Kamis (17/12/2015). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada serentak pada 9 Desember lalu, salah satunya di Gunungkidul. Pilkada ini menjadi percontohan nasional

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (KPU DIY), Hamdan Kurniawan di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Gunungkidul pada Rabu (16/12/2015) menyebutkan bahwa pelaksanaan Pilkada 2015 di Kabupaten Gunungkidul menjadi percontohan pelaksanaan Pilkada di Indonesia.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Pernyataan yang diungkapkan usai menghadiri rekapitulasi perhitungan perolehan suara Pilakda 2015 di kantor KPU Kabupaten Gunungkidul ini berdasarkan evaluasi KPU Republik Indonesia bahwa para pasangan calon (paslon) yang menjadi peserta Pilkada 2015 mampu legawa [ikhlas] dan berbesar hati memberikan selamat atas kemenangan paslon yang menang dalam penghitungan suara.

Hamdan menegaskan bahwa kondisi yang terjadi di Gunungkidul ini merupakan suatu hal yang baik.

“Padahal saat itu, hasil penghitungan perolehan suara belum diresmikan oleh KPU. Kami kemudian share mengenai informasi ini ke [KPU] beberapa provinsi, mereka menyatakan apresiasi. Karena di sejumlah daerah kita ketahui ada paslon yang kalah masih terus menjadi kompetitor, dan ada yang masih akan berjuang melakukan gugatan,” ungkapnya.

Ketua KPU Kabupaten Gunungkidul, Zainuri Ikhsan mengatakan bahwa apresiasi bagi Pilkada Kabupaten Gunungkidul tidak lepas dari peranan berbagai pihak. Hanya memang partisipasi pemilih menyentuh 70,34% menjadi catatan tersendiri bagi KPU Kabupaten Gunungkidul.

Pihaknya memperkirakan bahwa ketika Pilkada, beberapa di antaranya ada sejumlah pemilih yang sudah berusia lanjut usia memilih untuk tidak hadir mencoblos di Tempat Pemungutan Suara, faktor turunnya hujan juga dinilai berpengaruh terhadap minimnya minat masyarakat untuk mencoblos.

“Tapi apakah faktor ini yang benar menyebabkan minimnya partisipasi pemilih, masih harus dibuktikan lewat riset,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya