SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah. (Solopos-Dok.)

Pilkada dinilai tak memengaruhi ekonomi Tanah Air.

Madiunpos.com, SURABAYA — Momen pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2018 ini tidak akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mencapai 5,4%. Pendapat itu disampaikan pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja, Eko Prasetiantono.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Selama ini digunjingkan bahwa pemilu akan memengaruhi perputaran ekonomi, tapi menurut saya tidak, jadi kita enjoy saja,” katanya saat Forum Diskusi Bisnis PJB Academy-Kafegama MM UGM di Surabaya, Selasa (23/1/2018).

Eko mengasumsikan bila ada 171 pilkada dengan masing-masing pilkada mengeluarkan Rp100 miliar, ternyata hasilnya hanya sekitar Rp34 triliun. Bila dibandingkan dengan ekonomi nasional yang PDB nya mencapai Rp13.000 triliunt, nilai uang Rp34 triliun menurut dia tidak banyak berarti.

“Itu bila asumsi uang yang beredar saat pemilu adalah Rp100 miliar sebagai contoh. Jadi kesimpulannya, pilkada tidak berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Justru, lanjut Eko Prasetiantono, sektor yang akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Eko, Indonesia akan mampu mencapai pertumbuha ekonomi hingga 7% bila proyek-proyek infrastruktur saat ini sudah rampung.

“Pertumbuhan akan terjadi, bila misalnya Jakarta-Banyuwangi benar-benar tersambung. Setiap investor yang akan menanamkan modalnya yang selalu ditanya adalah aksesnya, infrastrukturnya bagaimana sambungan listriknya, airnya, jalannya dan lainnya,” jelas Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya