SOLOPOS.COM - Karyawan menyelesaikan proses sablon kaus di Wawclothart, Boyolali, Rabu (30/7/2015). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Pilkada serentak 2015 akan digelar akhir tahun ini. Pengusaha kasu di Soloraya enggan terima pesanan kaus dari parpol.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pengusaha sablon kaus di Soloraya menghindari pesanan khusus terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Pemilik usaha sablon Wawclothart, Didik Setiawan, mengaku memiliki pengalaman pahit dalam gelaran akbar pemilu beberapa tahun sebelumnya.

Tidak sedikit pemesan kaus partai politik yang belum membayar hingga batas waktu yang ditentukan.

“Biaya produksi sangat mahal dan memberatkan kami. Itu tidak hanya saya alami tetapi juga banyak pengusaha lainnya,” jelasnya saat ditemui di Solo, Rabu (29/7/2015).

Pria yang juga membuka usaha kaus distro tersebut memilih pada pesanan reguler. “Lebih baik fokus ke pesanan seperti biasa karena segmen kami memang berbeda,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan pemilik Naiym Sablon Klodran, Colomadu, Rudi Anggono.

“Tahun lalu saya mendapatkan pesanan 1.500 kaus partai. Awalnya memang memberikan uang muka, tetapi saat semua kaus jadi sangat sulit sekali untuk ditagih,” urainya saat dihubungi , Kamis (30/7/2015).

Menurutnya, hal tersebut sangat merugikan pengusaha sablon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya