SOLOPOS.COM - Pasangan Yuliyanto-Muh Haris (Yaris) memamerkan nomor urut yang mereka peroleh untuk bersaing pada Pilkada Salatiga 2017. Keduanya mendapatkan nomor urut 2 pada proses pengambilan nomor urut paslon Pilkada 2017 yang digelar di Kantor KPU Salatiga, Selasa (25/10/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Tim Sukses Yaris)

Pilkada Salatiga diwarnai dugaan adanya kampanye terselubung dari pasangan calon (paslon), Yuliyanto-Muh Haris (Yaris).

Semarangpos.com, SEMARANG — Tim sukses pasangan Yuliyanto-Muh. Haris (Yaris) membantah telah melakukan kampanye terselubung. Mereka menyatakan tidak pernah bekerja sama dengan Koperasi Karyawan (Kopkar) Jitu maupun pegawainya terkait pembuatan kuitansi pembayaran tagihan telepon dari Telkom yang berisi ajakan mendukung Yaris pada Pilkada 2017.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami tidak tahu. Hingga saat ini kami malah belum ada struk [kuitansi] semacam itu yang beredar di masyarakat,” tutur Juru Bicara Tim Pemenangan Yaris, Dian Ade Permana, saat berbincang dengan Semarangpos.com di Salatiga, Kamis (2/2/2017).

Sebelumnya, pasangan Yaris diadukan oleh lawannya, dari kubu pasangan Agus Rudianto-Dance Ishkak Palit, ke Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Salatiga 2017.

Pasangan Yaris dilaporkan karena diduga telah melakukan kampanye terselubung dengan memanfaatkan struk atau kuitansi pembayaran telepon dari Kopkar Jitu. Dalam struk itu, pada bagian belakangnya tertulis kata-kata,’Salatiga Kondusif, Lanjutkan’.

Pihak Panwas telah melakukan penyelidikan dan menanyai beberapa saksi. Dalam pemeriksaan itu diketahui perbuatan menuliskan kata-kata yang bernuansa ajakan untuk pasangan Yaris itu adalah pegawai bagian loket, Muhammad Irawan.

“Kami enggak kenal dengan Irawan itu. Dia juga enggak ada dalam daftar tim pemenangan kami. Mungkin perbuatan itu [menuliskan kata-kata berbau dukungan pada Yaris] atas inisiatifnya sendiri yang ingin Salatiga kembali dipimpin pasangan Yuliyanto dan Muh Haris,” beber pria yang akrab disapa Ade itu.

Ade menyebutkan hingga saat ini pihaknya juga belum mendapat pemberitahuan dari Panwas terkait laporan dari kubu Rudi-Dance. Namun, jika dipanggil untuk memberikan keterangan pihaknya akan siap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya