SOLOPOS.COM - Ketua Panwas Pilkada Salatiga, Arsyad Wahyudi (kiri), tengah mendengarkan keterangan dari perwakilan PT Telkom Cabang Salatiga, Djoenedi Soepriyanto (tengah) dan Kepala Kopkar Jitu, Djohan Nurwiyanto (kanan) di Kantor Panwas Salatiga, Rabu (1/2/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Pilkada Salatiga diwarnai dugaan kampanye terselubung dari salah satu Paslon dengan memanfaatkan kuitansi pembayaran tagihan telepon.

Semarangpos.com, SEMARANG – Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Salatiga siap mendengarkan keterangan karyawan Koperasi Karyawan (Kopkar) Siji Pitu (Jitu), Muhammad Irawan, yang telah mencantumkan kata-kata bernuansa dukungan kepada salah satu pasangan calon (paslon) dalam kuitansi pembayaran tagihan telepon dari PT Telkom.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Rencana Irawan akan memberikan keterangan kepada Panwas dan tim Gakkumdu Salatiga di Kantor Panwas Salatiga, Kamis (2/2/2017).

“Besok kami akan panggil karyawan itu. Kami ingin mendengarkan keterangannya secara langsung. Apa memang ada kesengajaan atau tidak akan diketahui nanti,” tutur Ketua Panwas Salatiga, Arsyad Wahyudi, saat dijumpai Semarangpos.com di kantornya, Rabu (1/2/2017) petang.

Sepanjang Rabu sore, Panwas dan tim Gakkumdu dari Polres Salatiga maupun Kejaksaan Negeri Salatiga telah mendengarkan keterangan dari Kepala Kopkar Jitu, Djohan Nurwiyanto dan perwakilan dari PT Telkom Cabang Salatiga, Djoenedi Soepriyanto.

Dari pengakuan keduanya, Panwas mendapat keterangan bahwa tulisan berupa,’Salatiga Kondusif, Lanjutkan,’ berasal dari inisiatif pribadi M. Irawan. Baik dari Kopkar maupun PT Telkom Cabang Salatiga tidak pernah memerintahkan M. Irawan untuk mengisi kalimat berbau kampanye yang mendukung Paslon Nomor Urut 2, Yuliyanto – Muh Haris (Yaris).

“Pengakuannya seperti itu. Katanya, kuitansi yang bertuliskan ‘Salatiga Kondusif, Lanjutkan’, merupakan inisiatif sendiri si karyawan [M. Irawan]. Tapi itu masih perlu kami kaji lebih lanjut. Apa benar dia mencantumkan tulisan itu untuk memperindah kuitansinya atau sengaja disuruh oleh tim sukses dari paslon tertentu, akan kami cari tahu,” ujar Arsyad.

Arsyad menambahkan untuk saat ini pihaknya belum berencana memanggil tim sukses dari paslon Yaris selaku pihak yang dilaporkan oleh tim kampanye lawannya, paslon Agus Rudianto-Dance Ishak Palit. Namun, jika nanti keterangan dari Irawan menyebutkan adanya keterkaitan dengan paslon Yaris, bukan tak mungkin pihaknya akan memanggil tim sukses dari paslon nomor dua itu.

Sebelumnya, tim kampanye Rudi-Dance melaporkan paslon Yaris melakukan kampanye terselubung. Hal ini setelah pihaknya menemukan struk atau kuitansi pembayaran tagihan telepon di Telkom milik salah seorang warga yang bernuansa ajakan untuk memberikan dukungan pada paslon Yaris pada Pilkada 2017 di Salatiga.

Sementara itu, Djoenedi selaku perwakilan dari Telkom Salatiga mengaku kecolongan dengan kejadian ini. Pihaknya tak pernah menyuruh Irawan maupun koperasinya untuk membubuhkan kalimat berbau kampanye.
“Memang dari kami memberikan kewenangan kepada dia untuk mengeluarkan kuitansi. Tapi, kan kalau mau membuat desain tertentu dengan tujuan menarik perhatian pelanggan harus seizin kami. Nah, ini tidak. Kami merasa kecolongan,” beber Djoenedi.

Djoenedi menjelaskan Kopkar Jitu merupakan koperasi yang didirikan oleh para karyawan outsorcing dan pensiunan Telkom Salatiga. Kopkar Jitu bekerja sama dengan Telkom dalam hal pembayaran tagihan telepon dan juga produk-produk Telkom lainnya, seperti Indiehome maupun pulsa telepon seluler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya