SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Pilkada Pekalongan 2015 membuat suhu politik Kota Batik panas.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Wali Kota Pekalongan, Basyir Ahmad, mengundurkan diri menjelang gelaran Pilkada Pekalongan. Pengunduran diri itu dikaitkan dengan istri Wali Kota yang akan maju Pilkada. Wali Kota membantah hal itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Wali Kota Pekalongan membuat surat pernyataan yang menerangkan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang maju pilkada setempat terkait dengan pengunduran diri yang bersangkutan sebelum memasuki akhir masa jabatan.

“Tadi beliau konsultasi dengan saya, kemudian saya minta membuat surat pernyataan kalau keluarganya tidak maju pilkada,” kata Ganjar usai melakukan pertemuan tertutup dengan Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad di Semarang, Selasa (23/6/2015) sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Menurut Ganjar, surat pernyataan Wali Kota Pekalongan itu penting karena persepsi yang berkembang di masyarakat saat ini mundurnya yang bersangkutan karena ingin mencalonkan istrinya sebagai calon wali kota pada pilkada mendatang.

“Yang penting publik tahu ini transparan dan clear bahwa mundurnya beliau tidak dalam konteks ingin mengajukan keluarganya,” ujarnya.

Mendagri

Ganjar mengaku akan meneruskan surat pengunduran diri Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad yang diterimanya hari ini kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo agar bisa segera diproses lebih lanjut.

“Rencana mundur dari jabatan itu hak dari beliau, namun tadi saya sudah menanyakan langsung apakah istri, anak, atau saudara anda mau maju pilkada? dan beliau menjawab tidak,” katanya.

Jika kemudian diketahui bahwa alasan pengunduran diri yang dikemukakan Wali Kota Pekalongan hanya untuk kepentingan politik dinasti, kata Ganjar, maka hal itu tidak etis dan merupakan bentuk penyelundupan hukum.

Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad yang ditemui terpisah menyebutkan bahwa pertemuannya dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya.

“Saya tegaskan bahwa saya mundur bukan karena istri atau keluarga saya akan maju pilkada dan saya tidak pernah mengatakan hal itu,” ujar pria yang sudah menjabat Wali Kota Pekalongan selama dua periode itu.

Politikus Partai Golkar ini juga beralasan pengunduran dirinya terkait dengan persiapan kader partai untuk menggantikan posisinya.

“Kalau saya masih menjadi wali kota, semua calon harus didukung, tapi kalau saya sebagai kader partai, ya hanya kader partai saya yang akan didukung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya