SOLOPOS.COM - Tiga paslon berada di panggung Debat Publik pertama yang digelar KPU Kota Madiun, Rabu (21/3/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Pilkada Madiun, tiga paslon wali kota dan wakil wali kota Madiun ikuti debat publik yang digelar KPU setempat.

Madiunpos.com, MADIUN — Tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota (cawali-cawawali) Madiun mengikuti Debat Publik pertama yang diselenggarakan KPU Kota Madiun, Rabu (21/3/2018) sore.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Debat Publik pertama ini digelar di Asrama Haji Madiun dengan waktu selama 1,5 jam mulai pukul 15.30 WIB hingga 17.00 WIB. Ratusan orang memadati ruang Asrama Haji di Jl. Ring Road Kota Madiun itu.

Masing-masing pendukung pasangan calon mengenakan pakaian seragam. Pasangan calon nomor urut satu yaitu Maidi dan Inda Raya mengenakan batik putih dan celana hitam. Pasangan calon nomor urut dua yaitu Harryadin Mahardika dan Arief Rahman mengenakan kemeja putih panjang dan celana hitam.

Sedangkan pasangan calon nomor urut tiga, Yusuf Rohana dan Bambang Wahyudi, mengenakan batik cokelat dan celana hitam. Suasana di dalam gedung sangat gaduh saat masing-masing pasangan calon naik ke panggung.

Baca juga:

Perang yel-yel tidak bisa dihindarkan. Setiap pendukung pasangan calon mengeluarkan atribut dan meneriakkan yel-yel.

Debat publik Pilkada Kota Madiun 2018 ini dimoderatori mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof. Sudharto. Prof. Sudharto dipilih karena pengalamannya sebagai moderator dalam beberapa debat publik di sejumlah daerah dan menjadi moderator dalam Pilpres 2014 silam.

Debat publik yang pertama ini dibagi menjadi empat segmen yaitu penyampaian visi misi, menjawab pertanyaan moderator, saling bertanya program antarpasangan calon, dan berdebat soal visi misi yang telah dirancang.

Dalam segmen pertama, ketiga pasangan diberi waktu tiga menit untuk memaparkan visi misi mereka. Maidi dan Inda Raya menyampaikan salah satu misinya yaitu program satu RT satu layanan wifi gratis dan bebas parkir di pasar tradisional.

Pasangan Mahardika-Arif dalam penyampaian visi misi menyebut akan membuat progam lingkungan mandiri (Proliman) dengan alokasi dana Rp100 juta per RT dan Rp200 juta per RW.

Sementara Yusuf dan Bambang dalam penyampaian visi misi menyebut akan menggratiskan biaya pendidikan 12 tahun bagi seluruh warga Kota Madiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya