Solopos.com, BANDUNG – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menyesalkan hasil Sidang Paripurna DPR yang mengembalikan mekanisme pemilihan Kepala Daerah kepada DPRD. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyebut ini sebagai kemunduran.
“Demokrasi negeri ini mengalami kemunduran. Anak cucu anda, kita semua, tidak bisa lagi memilih langsung pemimpin daerahnya,” tulis Ridwan di akun twitternya @ridwankamil seperti dikutip Solopos.com, Jumat (26/9/2014).
Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar
Ridwan Kami sadar dirinya merupakan produk pemilihan langsung. Wali Kota yang diusung oleh dua parpol pendukung pilkada lewat DPRD, yaitu PKS dan Gerindra ini mengaku memperjuangkan Pilkada langsung untuk generasi setelahnya.
Kang Emil menegaskan itu ketika salah seorang followernya mengatakan ,” jgn khawatir, kalau anda sukses mimpin kota Bandung, InsyaAllah terpilih lagi.”
“bukan buat sy. buat generasi2 setelah sy,” jawabnya.
Sejak awal, Ridwan sudah menentang pengembalian pilkada lewat DPRD. Dia kerap mengampanyekan penolakan pilkada lewat DPRD di berbagai kesempatan.
Sesuai komitmen Kang Emil bersama Forum Apeksi akan melakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi.
“Tahukah anda, dgn pilkada tdk langsung ini, nasib seluruh calon pemimpin2 di daerah praktisnya akan diatur oleh elit2 di Jakarta,” tutupnya,