SOLOPOS.COM - Zuhadmono Azhari dan BRAy Iriani Pramastuti memberikan keterangan kepada media massa usai mendaftarkan diri sebagai bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo, Kamis (29/9/2016).(Harian Jogja/Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Kulonprogo, tiap paslon punya stregi sendiri.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Kalangan pedagang di pasar tradisional menjadi sasaran kampanye Zuhadmono Azhari dan BRAy Iriani Pramastuti, Selasa (8/11/2016). Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kulonprogo itu berjanji bakal lebih memperhatikan pasar tradisional sebagai roda penggerak perekonomian rakyat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim pemenangan Zuhadmono-Iriani, Yusron Martofa mengatakan, ada tiga pasar tradisional yang didatangi pagi itu. Namun, pasangan nomor urut satu tersebut tidak datang bersamaan, melainkan dibagi menjadi dua rombongan. Zuhadmono berkunjung ke Pasar Wates dan Pasar Brosot Galur, sedangkan Iriani hadir di Pasar Sentolo.

Yusron memaparkan, selain menyapa pedagang dan warga yang sedang berbelanja di pasar, Zuhadmono dan Iriani juga menyempatkan diri untuk mendengar aspirasi serta keluh kesah pedagang. Masalah yang diungkapkan pedagang diantaranya tentang permodalan usaha dan kenyamanan fasilitas pasar. “Fasilitas fisik pasar harus diperhatikan untuk membangkitkan perekonomian rakyat,” ujar Yusron.

Yusron mengatakan, kampanye dilanjutkan dengan melakukan pertemuan terbatas. Zuhadmono dijadwalkan mengunjungi beberapa tokoh masyarakat di Galur, sedangkan Iriani menghadiri undangan pengajian di wilayah Kalibawang. “Kami berupaya melakukan perkenalan secara masif kepada calon pemilih di Kulonprogo,” ungkap Yusron.

Sementara itu, Zuhadmono berpendapat pasar tradisional mesti mendapatkan perhatian khusus. Dia berjanji meningkatkan kualitas fasilitas pasar tradisional agar lebih nyaman bagi pedagang maupun konsumen. “Misalnya pasar pagi di Pasar Wates ini kalau hujan repot karena dagangan basah. Nanti kita pikirkan bagaimana fasilitasnya agar lebih layak,” kata Zuhadmono.

Kegiatan kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 di Kulonprogo dirancang hanya untuk satu paslon setiap hari. Pertemuan terbatas, tatap muka, maupun dialog dilakukan secara bergantian harinya atau selang-seling. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulonprogo berharap hal itu dapat mengantisipasi potensi bentrok antarmassa pendukung.

Terpisah, kegiatan pasangan Hasto Wardoyo dan Sutedjo masih mengutamakan pertemuan terbatas pada Senin (7/11/2016) kemarin. Tim pemenangan Hasto-Sutedjo, Istana mengatakan mereka banyak mendapatkan undangan dari masyarakat, seperti pengajian dan pernikahan. Paslon nomor urut dua itu juga menerima para tokoh masyarakat yang datang bersilaturahmi ke rumah mereka. “Masih menggunakan metode sama, yaitu pertemuan terbatas mendatangi kelompok dan tokoh masyarakat,” ucap Istana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya