SOLOPOS.COM - Zuhadmono Azhari dan BRAy Iriani Pramastuti memberikan keterangan kepada media massa usai mendaftarkan diri sebagai bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo, Kamis (29/9/2016).(Harian Jogja/Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Kulonprogo, tiap paslon memiliki agenda masing-masing

Harianjogja.com, KULONPROGO — Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kulonprogo, Zuhadmono Azhari dan BRAy Iriani Pramastuti memutuskan tidak menyelenggarakan rapat umum atau kampanye terbuka. Mereka berencana menutup hari terakhir masa kampanye dengan kegiatan doa bersama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Calon wakil bupati nomor urut satu, Iriani mengungkapkan, ada beberapa pertimbangan yang membuat mereka meniadakan kampanye terbuka. Menurut Iriani, timnya memang tidak ingin mengadakan kegiatan yang cenderung berbentuk hura-hura. Kampanye terbunya juga dianggap rawan kerusuhan sehingga lebih baik dihindari.

“Kami ingin menunjukkan kalau Hadir dipilih untuk kesejukan dan kedamaian Kulonprogo,” ujar Iriani, Jumat (10/2/2017) kemarin.

Tim Zuhadmono-Iriani sebelumnya sempat mengagendakan kampanye terbuka pada Sabtu (11/2/2017) besok. Mereka juga berencana menghadirkan sejumlah tokoh nasional dari setiap partai pengusung sebagai juru kampanye. Namun, rencana itu akhirnya tidak direalisasikan.

Iriani mengatakan, kampanye terbuka akan diganti dengan kegiatan konsolidasi dan doa bersama. Dia berpendapat, hal itu lebih bermanfaat. Namun, kegiatan itu tidak terpusat di satu tempat khusus melainkan tersebar di setiap kecamatan. “Jadi nanti acaranya per kecamatan,” ungkap dia.

Masa kampanye telah berlangsung sejak 28 Oktober 2016 lalu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulonprogo memberikan kesempatan kepada setiap paslon untuk mengadakan kampanye terbuka sebanyak satu kali. Kesempatan itu kemudian sudah digunakan paslon nomor urut dua, Hasto Wardoyo dan Sutedjo pada Minggu (29/1/2017) pekan lalu.

Terkait tidak adanya kampanye terbuka dari pihak Zuhadmono-Iriani, Ketua KPU Kulonprogo, Isnaini mengatakan hal itu adalah hak paslon. Tidak masalah jika hak kampanye terbuka sebanyak satu kali itu tidak digunakan. Soal kegiatan doa bersama yang bakal diadakan di setiap kecamatan, kegiatan itu juga tidak bisa disebut kampanye terbuka jika diikuti kurang dari 1.000 orang. “Kalau masanya kurang dari 1.000 orang, itu masih kampanye terbatas. Meski misalnya ada 1.000 orang di setiap kecamatan, tapi kan tidak berkumpul di suatu tempat. Jadi bukan kampanye terbuka,” kata Isnaini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya