SOLOPOS.COM - Pasangan Akhwan dan Hadi Sucipto maju sebagai pilkada atau Pilbup Kudus sebagai calon independen. (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Pilkada atau tepatnya Pilbup Kudus 2018 diramaikan pasangan calon independen.

Semarangpos.com, KUDUS — Pasangan Akhwan dan Hadi Sucipto, Kamis (7/9/2017), mendeklarasikan diri untuk mengikuti pemilihan umum kepala daerah (pilkada) atau tepatnya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kudus 2018 sebagai calon independen dari jalur perseorangan atau nonpartai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deklarasi pasangan peserta pilkada atau Pilbup Kudus 2018 yang memiliki slogan Ndandani, ngayomi lan ngayemi itu dilakukan di rumah Hadi Sucipto yang merupakan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) dengan jabatan Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kudus di Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

Dengan didampingi Hadi Sucipto, Akhwan yang juga Ketua DPD Partai Nasdem itu menjelaskan keputusan memilih jalur independen untuk menjawab pertanyaan masyarakat yang tidak bisa maju pilkada atau Pilbup Kudus 2018 karena tidak memiliki dana yang cukup sehingga dipastikan tidak akan mendapatkan rekomendasi partai. Oleh karena itu, dia bersama pasangannya ingin secepatnya terdaftar di KPU Kudus.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, maju pilkada atau Pilbup Kudus 2018 lewat jalur independen banyak keuntungannya. Salah satunya, kata dia, bisa mengukur kekuatan lawan melalui jumlah dukungan masyarakat.

Terkait dengan pendaftaran ke sejumlah partai politik yang membuka penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Kudus, katanya, tetap berjalan dan akan ditunggu hasilnya. “Jika nantinya ada kesepakatan koalisi dengan sejumlah partai politik, tentunya nanti berfungsi sebagai kekuatan untuk tim pemenangan,” ujarnya.

Demikian halnya, sambung dia, ketika ada rekomendasi juga akan diterima dengan lapang dada, namun untuk pendaftarannya di KPU tetap melalui jalur perseorangan sebagai peserta independen. Untuk persiapan maju lewat jalur nonpartai itu, katanya, timnya saat ini telah bekerja dengan mengumpulkan dukungan masyarakat hingga tingkat rukun tetangga (RT).

Bahkan, kata dia, dukungan dari sembilan kecamatan serta 132 desa dan kelurahan juga mulai dikumpulkan. “Kami perkirakan, pekan ini kami bisa memenuhi target dukungan 100.000 orang,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa dukungan tersebut bukan sekadar mendapatkan fotokopi KTP, melainkan dukungan saat pencoblosan nanti. Manajer Tim Sukses Pasangan Akhwan-Hadi Sucipto membenarkan bahwa tim pemenangan yang diterjunkan ke lapangan tidak sekadar mengumpulkan fotokopi KTP, melainkan termasuk dukungan mereka saat pencoblosan nanti.

Ibrahim yang pernah memenangkan Abdul Hafidz dan Bayu Andriyanto pada Pilkada Rembang siap berjuang untuk kali kedua memenangkan calon independen. “Jika sebelumnya banyak calon idependen saat pencoblosan justru jumlah suaranya tidak sesuai jumlah dukungan, maka untuk pasangan Akhwan dan Hadi akan diupayakan seperti halnya bupati Rembang terpilih,” ujarnya.

Bahkan, kata dia, tim pemenangan Akhwan-Hadi juga akan membuka gerai pendaftaran untuk menerima masyarakat yang hendak menyalurkan dukungannya terhadap pasangan tersebut. Dalam mencari dukungan, kata dia, tim pemenangan juga diminta untuk turut memberi edukasi kepada masyarakat agar tidak memilih calon berdasarkan uang.

Akhwan sebelumnya tercatat telah mengikuti penjaringan pilkada atau Pilbup Kudus 2018 melalui Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Golongan Karya (Golkar).

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya