SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara pilkada (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Pilkada Kota Semarang sudah di depan mata. Koalisi tiga partai besar di Semarang bahkan meminta masukan Parpol untuk memilih calon walikota yang tepat

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Koalisi tiga parpol, yakni Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan Demokrat meminta masukan para pakar untuk mencari sosok yang paling tepat memimpin Kota Semarang ke depan.

“Kami undang lima pakar untuk berdialog dan memberikan pertimbangan atau masukan. Empat dari akademisi dan satu jurnalis,” kata Koordinator Koalisi Tiga Parpol Agung Budi Margono di Semarang seperti dikutip Antara, Kamis (30/4/2015).

Sebanyak lima akademisi itu, yakni M. Yulianto dan Budi Setiyono yang dikenal sebagai pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Andreas Pandiangan dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Andreas juga pernah menjadi komisioner KPU Jawa Tengah, kemudian Dr Jawade Hafidz yang dikenal sebagai pakar hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, serta jurnalis senior Amir Mahmud.

Mereka dihadirkan sebagai pembicara dalam “focus group discussion” (FGD) bertajuk “Menggagas Figur Wali Kota Semarang Pilihan Rakyat” yang dihadiri pimpinan tiga parpol di Hotel Pandanaran Semarang.

Agung mengakui perlunya masukan dari para pakar dalam mencari figur yang tepat memimpin Kota Semarang ke depan, mengingat pemimpin tidak hanya dipilih partai politik, namun hal yang terpenting mereka dipilih oleh rakyat.

“Ini merupakan sebuah tradisi baru, mengundang para pakar untuk memberikan masukan. Bagaimanapun juga, untuk mengusung calon pemimpin perlu dilakukan secara cermat. Mana yang lebih dekat publik,” katanya.

Dari diskusi itu, Ketua DPD PKS Kota Semarang tersebut mengakui banyak masukan yang diterima, antara lain perlunya membangun ide-ide baru untuk menumbuhkan optimisme masyarakat terhadap calon pemimpinnya.

“Yang jelas, kami harus menyajikan yang terbaik kepada masyarakat. Ibarat kopi, kami harus sajikan menu yang terbaik. Ya, masukan dari para pakar nanti perlu diadakan debat publik, dan sebagainya,” kata Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya