Pilkada Kota Jogja: Ribuan warga diprediksi tak mencoblos

JOGJA—Ribuan warga di sejumlah kelurahan di Jogja yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada diprediksi tidak akan ikut mencoblos pada hari H, 25 September mendatang.

Panitia Pemungutan Suara (PPS) di sejumlah kelurahan mengakui, surat undangan pencoblosan yang tidak tersalurkan ke warga yang masuk DPT mencapai ribuan surat. Sri Rumayati, Ketua PPS Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron kepada Harian Jogja, Jumat (23/9) mengatakan, dari 8.205 surat undangan pencoblosan, 1.000 lebih di antaranya tak tersalurkan (non faktual) ke warga yang merupakan DPT. Padahal kata dia penyaluran undangan sudah dilakukan sejak 15 September lalu.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Pasalnya banyak warga yang terdaftar meiliki KTP di keluarahan setempat namun ternyata tak berdomisili di lokasi tersebut. Halangan lainnya, saat pengiriman surat, warga di alamat yang dituju tidak sedang berada di tempat. “Misalnya satu keluarga KTP nya di kelurahan yang sama, tapi misalnya anaknya ada yang tinggal di Sleman atau di luar Jogja,” terang Sri.

Alhasil kata dia, jumlah warga yang tidak ikut mencoblos pada hari pemilihan diperkirakan lebih banyak lagi karena ditambah warga yang berhalangan hadir meski sudah mendapat surat undangan pencoblosan. “Kami belum dapat memprediksikan berapa yang tidak ikut mencoblos, memang saat hari H pastikan tidak semuanya bisa ikut mencoblos, mungkin kebetulan hari itu dia berhalangan atau warga yang sudah tua mungkin juga berhalangan,” ujarnya.

Kondisi serupa juga terjadi di Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan. Ketua PPS kelurahan setempat, Djumirin memperkirakan, warga yang tak ikut mencoblos pada hari H mencapai 20% dari total 8.060 Daftar Pemilih Tetap. Kondisi tersebut menurutnya juga terjadi di banyak keluarahan lainnya. “Di Kota saja kan perkiraannya 12% yang tidak ikut mencoblos dari total DPT,” kata Djumirin.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)