SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Haryadi Suyuti merupakan kontestan dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwalkot) Jogja 2017.

Harianjogja.com, JOGJA-Tri Kirana Muslidatun melakukan kampanye diluar jadwal disela-sela acara workshop yang digelar Kantor Keluarga Berencana (KB) Kota Jogja di Pasar Satwa dan Tanaman Hias (Pasty), Minggu (16/10/2016).

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Workshop tersebut dihadiri sekitar seratusan orang ibu-ibu dari kelompok usaha peningkatan pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) se-Kota Jogja. Tri Kirana Muslidatun yang biasa disapa Ana menjadi dalah satu narasumber dalam acara tersebut.

Ana memang salah satu kader KB Kota Jogja. Ia juga merupakan pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Jogja. Namun ia juga sebagai isteri Walikota Jogja Haryadi Suyuti. Haryadi merupakan kontestan dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwalkot) Jogja 2017 mendatang dan sudah mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja.

Saat memaparkan soal kondisi UPPKS, Ana sempat menjelaskan soal keberhasilan program kasrtu menuju sejahtera (KMS) yang digagas Walikota Jogja, Haryadi Suyuti. Ia juga mengklaim ketegasan Haryadi agar keberadaan hotel menguntungkan warga sekitar dengan menyediakan 70 persen pekerja hotel dari warga. Mengetahui bahasan Ana jauh dari tema, moderator diskusi Rommy Heryanto langsung memotongnya dan mengalihkan kembali pada pembahasan soal UPPKS.

Selesai acara, sebelum meninggalkan lokasi, Ana kembali mengkampanyekan suaminya, “Nyusun pangestu pak Haryadi maju lagi dalam pilwali,” pinta Ana kepada peserta workshop. “Semoga tahun depan UPPKS masih dengan saya,” ucap Ana.

Menanggapi kejadian tersebut, Anggota Pengawas Pilwalkot Kota Jogja Bidang Penindakan Pelanggaran, Pilkeska Hiranurvika menilai apa yang dilakuka Ana masuk dalam kampanye diluar jadwal. Namun, lembaganya belum bisa menindak karena kewenangan Panwas baru dimulai ketika sudah penetapan calon walikota dan wakil walikota dari KPU Kota Jogja.
“Semua kejadian tersebut kami catat dalam pengawasan kami,” kata dia.

Ketua Panwas Kota Jogja, Agus Muhammad Yasin menambahkan, lembaganya juga tengah mengawasi sejumlah alat peraga sosialisasi program pemerintah yang bergambar Haryadi Suyuti dan Imam Priyono. Pihaknya sudah melayangkan surat imbauan agar alat peraga tersebut dicopot maksimal 23 Oktober atau sehari sebelum penetapan calon.

Agus mengaku imbauan itu sebagaian sudah ditindaklanjuti oleh Sekretariat Daerah Jogja untuk membersihkan alat peraga sosialisasi. Ia optimis semua alat peraga sudah bersih sebelum penetapan calon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya