SOLOPOS.COM - Maskot Pilkada Klaten 2015 (Istimewa)

Pilkada Klaten diwarnai dugaan money politic yang melibatkan seorang kades.

Solopos.com, KLATEN–Kepala Desa (Kades) Glodogan, Klaten Selatan, Sutoto, digelandang ke Mapolsek Klaten Kota lantaran diduga terlibat praktik money politic, Selasa (8/12/2015) dini hari.  Sutoto sempat dipergoki warga itu akhirnya dilepaskan aparat Polsek Klaten Kota lantaran tak terbukti terlibat praktik money politic.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kejadian yang sempat menggemparkan warga Glodogan itu bermula saat Sutoto membawa sejumlah uang, Selasa pukul 00.00 WIB. Sedianya, uang tersebut akan diserahkan ke salah satu warga di Glodogan. Uang itu sebagai pelicin agar beberapa warga setempat memilih satu satu pasangan tertentu yang bertarung di pemilihan kepala daerah (pilkada) Klaten.

Belum sempat membagikan uang itu, aksi Sutoto dipergoki salah satu warga Glodogan lainnya, Potet Supriyanto. Potet mengaku curiga dengan tingkah Sutoto yang membawa uang jutaan rupiah di malam hari.

“Sebelum ditanyai aparat Polsek Klaten Kota, saya sempat bertanya ke yang bersangkutan di rumahnya. Saat itu, ada pengakuan dari yang bersangkutan [sejumlah uang yang disimpan dalam tas kresek tersebut akan disebar ke warga agar memilih pasangan tertentu]. Tapi saat di Mapolsek Klaten Kota, Sutoto mengatakan uang itu untuk membeli dua ekor burung jalak senilai Rp1 juta,” kata Potet Supriyanto, kepada Solopos.com, Selasa.

Kapolsek Klaten Kota, AKP Warsono, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, mengatakan persoalan yang muncul di Glodogan disebabkan salah paham antarwarga dengan kades. Setelah dimintai keterangan di Mapolsek Klaten Kota, Sutoto menerangkan hanya berniat membeli burung jalak ke tetangganya senilai Rp1 juta. Uang tersebut berupa pecahan senilai Rp100.000.

“Tidak ada praktik money politic. Awalnya memang ada ramai-ramai di Glodogan. Agar suasana tetap kondusif, kami memang membawa kades ke Mapolsek. Setelah kades dimintai keterangan di sini [Mapolsek Klaten Kota], semuanya sudah jelas. Yang terjadi di sana hanya salah paham antarwarga yang menjadi pendukung nomor 2, One Krisnata-Sunarto (OK-To) dengan kades Glodogan. Karena tidak terbukti melakukan praktik money politic, kades kami persilakan pulang ke rumahnya [tidak ditahan],” katanya.

Terpisah, salah satu tim sukses (timses) OK-To, Dedari Sutrasno, mengaku sudah menyerahkan kasus itu ke aparat kepolisian.
“Yang terpenting bagi kami, ada dugaan money politic, langsung kami laporkan ke polisi. Perkara hasilnya seperti itu, ya kami serahkan ke polisi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya