SOLOPOS.COM - Ilustrasi money politics atau politik uang (JIB/Harian Jogja/Dok.)

Pilkada Klaten 2015 diwarnai temuan dan laporan pelanggaran.

Solopos.com, KLATEN – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Klaten menerima belasan laporan dan temuan pelanggaran selama pilkada digelar hingga pemungutan suara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Panwaslu Klaten, Wandyo Supriyatno, mengatakan kebanyakan laporan dan temuan yang masuk terkait pelanggaran alat peraga kampanye (APK). Ia menjelaskan seluruh pelanggaran terkait APK sudah ditindaklanjuti.

“Sisanya ada pelanggaran terkait dugaan pemanfaatan fasilitas negara untuk kampanye serta satu kasus money politics di Tulung yang saat ini masih didalami. Untuk jumlah total ada 14an laporan dan temuan,” urai dia, Kamis (10/12/2015).

Wandyo mengatakan dari belasan laporan dan aduan yang diterima sebagian tak bisa ditindaklanjuti. Salah satunya terkait pengaduan mutasi jabatan sebelum akhir masa jabatan bupati dan wakil bupati kental dengan kepentingan politik.

“Itu pengaduan dari masyarakat dan tidak bisa diteruskan karena bukti untuk kepentingan politik lemah. Kami konsultasikan dengan pihak terkait, kami juga sudah lakukan analisis, dan kami tanyakan ke bawaslu provinsi. Mutasi didasari atas ujian,” kata dia.

Wandyo menilai pelanggaran pilkada kali ini tak seperti pada gelaran pilkada sebelumnya. Ia mengatakan pada pilkada kali ini tak ada pergerakan secara masif kepala desa atau pejabat di lingkungan Setda Klaten untuk memilih calon tertentu.

“Sampai saat ini saya tidak mendengar atau melihat ada pergerakan di desa, bahwa kepala desa menggerakkan warga untuk memilih calon tertentu. Tidak ada juga pejabat yang terus terang mendukung atau memobilisasi memilih calon tertentu. Ini berbeda pada Pilkada 2010 yang jelas sekali terlihat pelanggaran-pelanggaran tersebut secara masif,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Wandyo menyerahkan ke masyarakat soal penilaian kinerja panwaslu selama Pilkada Klaten. “Yang jelas, kami sudah mengantarkan pilkada sampai tahapan saat ini,” urai dia.

Sementara itu, Suroso, salah satu Tim Sukses Pasangan nomor urut 1, Mustafid Fauzan-Sri Harmanto, menjelaskan kinerja panwaslu menjadi pekerjaan rumah pada penyelenggaraan pilkada selanjutnya.

Ia menilai tak ada gebrakan sama sekali dari panwaslu menanggapi dugaan pelanggaran selama pilkada digelar. “Seperti masalah money politics menjelang pencoblosan. Banyak sekali dugaan tersebut, tetapi panwaslu tidak ada tindakan tegas. Tidak ada gerakan sama sekali,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya