SOLOPOS.COM - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klaten mengikuti sosialisasi pilkada yang digelar KPU Klaten di LP setempat, Kamis (3/12/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Pilkada Klaten 2015 akan dilaksanakan dengan pilkada serentak yang diagendakan 9 Desember nanti.

Solopos.com, KLATEN – Seratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB Klaten mengikuti sosialisasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten terkait pilkada, Kamis (3/12/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sosialisasi dilakukan berupa pengenalan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati hingga teknis memberikan hak pilih pada pilkada nanti. Celotehan pun terlontar dari beberapa warga binaan sepanjang sosialisasi digelar.

Ada yang sekadar mempertanyakan hidangan yang disuguhkan KPU selama kegiatan hingga seakan acuh terkait pilkada serentak. “Ra arep mikirke nyoblos. Aku ditahan jik suwe [Tidak mikir mencoblos. Aku ditahan masih lama],” celoteh salah satu warga binaan.

Meski beberapa warga binaan acuh terhadap bergulirnya pilkada, namun tetap ada yang seksama memperhatikan sosialisasi tersebut. Salah satunya Kristiawan, 51.

Warga binaan yang ditahan gara-gara kasus perjudian itu mengaku sosialisasi pilkada cukup penting bagi warga binaan LP Klaten. “Untuk menjelang pilkada seperti ini, kami merasa dimanusiakan meski berada di dalam LP. Kami tetap memiliki hak coblos,” kata dia.

Ia mengatakan bakal memberikan hak pilih pada pilkada yang dilaksanakan Rabu (9/12/2015) mendatang. Ia mengaku sudah mengenal calon bupati dan wakil bupati Pilkada Klaten melalui siaran radio.

“Saya besok mencoblos di dalam LP. Setelah mencoblos, baru saya bebas. Kebetulan, hari itu merupakan hari saya bebas,” ujar dia.

Lebih lanjut, dia yang ditahan selama enam bulan itu mengungkapkan harapannya kepada bupati dan wakil bupati terpilih hasil pilkada serentak.

“Harapan kami sebagai bupati nanti memiliki rasa tanggung jawab memikirkan masyarakat kecil terutama dari segi perekonomian. Ketika perekonomian mereka tidak mendapat perhatian, banyak yang goyah hingga melakukan aksi kriminalitas,” ungkap dia.

Sementara itu, Anggota KPU Klaten Divisi Penghitungan dan Pemungutan Suara, Joko Hadi Siswanto, mengatakan sosialisasi yang belakangan digencarkan dimaksudkan untuk mengenalkan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati.

Selain itu, sosialisasi juga memberitahukan terkait teknis pemberian hak pilih melalui mencoblos. “Tujuan dari sosialsiasi ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Terutama di LP ini. Dari pengalaman selama ini, justru partisipasi warga binaan LP sangat tinggi,” kata dia.

Joko menjelaskan dari data yang diterima dari LP Klaten, hingga Kamis ada sekitar 163 warga binaan memiliki hak pilih. “Untuk jumlah keseluruhan warga binaan LP Klaten sampai hari ini ada sekitar 299 orang,” kata dia.

Sosialisasi juga menyasar ke kalangan penyandang disabilitas di kantor Kecamatan Karanganom. Dalam kesempatan itu, para penyandang disabilitas melakukan simulasi pencoblosan. Hal itu dilakukan terutama untuk penyandang tunanetra. KPU sudah menyiapkan 1.880 template Braille. Penggunaan disesuaikan dengan penyandang tunanetra yang ada di TPS setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya