SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di depan KPU Kota Jogja, saat ratusan pendukung IP-AF menggerudug, Rabu (22/2/2017). (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Jogja ternoda akibat adanya kekerasan

Harianjogja.com, JOGJA– Proses rekapitulasi suara hasil Pilkada Kota Jogja dinodai kekerasan, setelah seseorang simpatisan salah satu pasangan calon (Paslon) peserta Pilkada dianiaya massa pendemo, Rabu (22/2/2017). Kekerasan dalam pesta demokrasi itu sudah dua kali terjadi selama helatan Pilkada Kota Jogja 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Insiden pemukulan terhadap korban bernama Daniel Sepnas, 30 itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja di Jalan Magelang No. 41.

Saat itu tengah berlangsung aksi demonstrasi ratusan orang dari kubu paslon nomor urut satu Imam Priyono- Achmad Fadli (IP-AF). Mereka menuntut kotak suara berisi surat suara tidak sah dibuka oleh KPU. Di saat yang sama tengah berlangsung sidang pleno rekapitulasi suara tingkat Kota di dalam gedung KPU Kota Jogja.

Ekspedisi Mudik 2024

Kejadian bermula saat Daniel Sepnas tengah duduk-duduk bersama tiga orang temannya di sebelah utara massa yang tengah berdemo. Daniel adalah relawan paslon nomor urut dua Haryadi Suyuti- Heru Poerwadi (HS-HP). Ibunya Endang Kusumastuti juga menjabat Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Golkar Kecamatan Danurejan. Golkar adalah salah satu partai pengusung HS-HP.

Daniel Sepnas menceritakan, saat tengah duduk ia didatangi seorang perempuan salah satu massa aksi dari kubu IP-AF. Ia mengenal perempuan itu.

“Perempuan itu tetangga kampung satu kecamatan. Dia kenal kok sama saya. Kami pernah bertemu waktu rekapitulasi di tingkat kecamatan di Danurejan tanggal 16 Februari. Saya kan relawannya paslon dua, waktu rekapitulasi ikut ke kecamatan,” ungkap Daniel Sepnas, ditemui di sela-sela rekapitulasi suara tingkat Kota, Rabu (22/2/2017).

Perempuan tersebut kata dia lalu menanyakan alamat dan identitasnya. Sejurus kemudian ia beranjak meninggalkan Daniel. ia kemudian kembali datang bersama sejumlah lelaki yang juga rekannya berdemonstrasi. “Teman-temannya lalu nanya saya dari mana, saya kan down karena mereka ramai. Saya diam saja lalu kemudian saya dipukul,” ujarnya.

Lebih dari sepuluh orang memukul tubuhnya. Ia lalu jatuh dan diinjak-injak. Akibat pengeroyokan itu, Daniel mengalami luka di bagian pelipis dan harus diperban. Salah satu lengannya memar, kepala bagian belakang benjol.

Bekas darah masih tersisa di sepatunya. Daniel mendengar kabar, ia dituduh sebagai provokasi dalam aksi demo itu. Namun ia dengan tegas membantah. “Enggak benar itu, saya Cuma duduk diam. Kalau saya memprovokasi namanya saya cari mati, wong saya cuma sendiri sementara massanya ramai begitu,” papar dia.

Daniel berencana melakukan visum dan memperkarakan kasus penganiayaan itu ke jalur hukum. Ia masih menunggu ibunya menjadi saksi saat rekapitulasi suara sekaligus berkonsultasi dengan kuasa hukum.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DIY Andriana Wulandari membantah penganiayaan itu terkait masalah politik. Menurutnya, pemukulan terhadap korban terjadi karena masalah pribadi.

“Itu cuma masalah pribadi, itu juga orang kami. Dia [korban] kan kenal dengan salah satu rekan kami,” kata Andriana Wulandari. Ia menganggap insiden pemukulan itu sudah selesai.

Sementara itu Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Jogja Komisaris Polisi (Kompol) Muhamad Kosim Akbar Bantilan mengaku tidak tahu ada insiden penganiayaan tersebut. Ia juga tidak dapat memastikan ada pelaku penganiayaan yang ditangkap atau tidak. “Saya belum tahu belum dapat laporan,” jelas Akbar Bantilan hemat bicara saat ditemui Rabu sore.

Kasus penganiayaan terkait Pilkada sebelumnya juga terjadi Kecamatan Kraton saat proses rekapitulasi suara tingkat kecamatan berlangsung beberapa waktu lalu. Salah seorang simpatisan paslon nomor urut satu dianiaya sekelompok orang. Insiden penganiayaan di depan Kantor KPU menambah panjang daftar kekerasan yang terjadi selama helatan Pilkada Kota Jogja 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya