SOLOPOS.COM - Pasangan calon walikota dan wakil walikota Jogja nomor dua, Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi saat berkonsolidasi dengan pendukungnya di posko pemenangan Jalan Katamso, Gondomanan, seusai berkampanye ke Pasar Ngasem dan Alun-alun Kidul.?(Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Jogja untuk kampanye HS dan HP sosialisasi di kecamatan

Harianjogja.com, JOGJA — Kampanye hari terakhir Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Jogja, Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi (HS-HP), Jumat (10/2/2017) kemarin dilakukan di semua kecamatan. Kampanye diawali dengan makan bersama warga di angkringan di Kampung Penumping, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Dalam kampanye tersebut, warga pendukung pasangan calon nomor urut dua itu mendeklarasikan tiga asas kemenangan, yakni melawan segala bentuk politik uang dan fitnah; melawan segala bentuk intimidasi yang merupakan politik premanisme; dan konsisten mengawal aspirasi pengembangan kampung kretif dan seluruh program HS-HP untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat Jogja.

HS-HP yang mengapresiasi isi deklarasi tersebut. Keduanya bersama para pendukung berkomitmen untuk tidak menggunakan cara-cara politik uang karena dapat mencederai proses demokrasi. Soal kampung kreatif, Haryadi mengaku sudah menjadi programnya sejak awal.

“Saya telah melangkah nyata membangun kampung. Sebab, kita semua harus sadar bahwa membangun Jogja itu adalah membangun kampung. Malioboro telah indah, alun-alun telah tertata, maka sebentar lagi kita akan bisa lihat kampung-kampung yang indah,” kata Haryadi.

Ia menampik kalau baru sekarang berbicara tentang kampung. Saat menduduki jabatan walikota periode 2011-2016, Haryadi mengaku kebijakannya sudah mendukung pembangunan kampung, salah satunya pemberian dana dukungan administrasi kepada RT dan RW se-Kota.

Namun demikian, Haryadi mengatakan membangun kampung bukan hanya persoalan pemberian dana stimulan. Dana dukungan administrasi Rp12 juta per tahun tiap RW dan Rp1,2 juta tiap RT tidaklah cukup untuk membangun kampung. Yang dibutuhkan adalah kebijakan nyata untuk membangun keberdayaan masyarakat, “Salah satunya melalui pengembangan kampung kreatif.” katanya.

Kedepan jika terpilih nanti, pihaknya juga akan melanjutkan kampung Panca Tertib. Tertib memiliki jalan, tertib bangunan, tertib usaha, tertib sosial, dan tertib lingkungan. Tidak hanya itu, namun juga membangun kampung kreatif yang memiliki ruang terbuka hijau, rumah kreatif anak muda, balai pemberdayaan perempuan dan anak.

Dalam kesempatan tersebut, HS-HP juga berdialog dengan warga. Warga mengeluh masih ada ada biaya sekolah dasar. Haryadi menyatakan semua sekolah dasar negeri dan swasta sudah gratis karena ada bantuan operasional sekolah (BOS) sehingga tidak ada alasan warga kota tidak sekolah.

Sementara Heroe Poerwadi mengamini pendapat Haryadi bahwa semua orang yang tinggal di Jogja itu harus sehat dan mudah mengakses pendidikan. Karena itu ia mendukung Haryadi yang telah membuat kebijakan pengobatan dan sekolah gratis bagi mereka yang miskin.

“Di era pak Walikota Haryadi Suyuti, mereka yang rawat inap di kelas 3 gratis jika punya KTP Jogja. Sekolah dari SD dan SMP gratis, yang SMA pun murah. Ini wajib dilanjutkan” kata Heroe.

Heroe Poerwadi bertekad mensejahterakan warga Kota Jogja dengan dua cara. Pertama dengan menaikkan pendapatan warga melalui usaha-usaha produktif di kampung-kampung kreatif. Kedua, dengan mengurangi beban masyarakat melalui subsidi pendidikan dan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya