PILKADA JOGJA : KPU Kekurangan Petugas KPPS

Pilkada Jogja masih menghadapi kekurangan petugas KPPS

Harianjogja.com, JOGJA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja masih membutuhkan lima orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) untuk mengisi lima tempat pemungutan suara (TPS) dalam pemilihan walikota dan wakil walikota (Pilwalkot) Jogja.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Jika sampai menjelang hari pemungutan suara, belum ada yang mendaftar KPPS disekitar lima TPS tersebut, maka KPU mengambil KPPS diluar wilayah TPS.

Kekurangan petugas KPPS terjadi di TPS 14 Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton dan empat TPS lainnya di wilayah Kecamatan Pakualaman.

“Kalau masih belum memenuhi sampai hari pemungutan suara, maka akan memanfaatkan masyarakat diluar wilayah TPS,” kata Komisioner KPU Kota Jogja Bidang Pendidikan Politik dan Humas, Sri Surani, dalam rapat koordinasi dengan Komisi A di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogja, Kamis (5/1/2017).

Sementara untuk TPS lainnya, Rani memastikan sudah terpenuhi semua, bahkan beberapa TPS ada yang mendapftar lebih dari tujuh orang, seperti di wilayah Ngampilan, Rejowinangun, dan Mantrijeron.

Total petugas KPPS yang dibutuhkan sebanyak 5.558 orang untuk mengisi 794 TPS. Masing-masing TPS diisi tujuh petugas.

Syarat menjadi KPPS adalah sehat jasmani dan rohani, pendidikan minimal lulusan SMA/ SMK atau sederajat, usia minimal 25 tahun, dan tidak menjabat KPPS selama dua periode yang lalu.

Menurut Rani, syarat sudah dipermudah, yakni jika tidak memiliki ijazah SMA/SMK, maka minimal calon KPPS bisa membaca, menulis, dan berhitung atau calistung.

Masa kerja petugas KPPS selama satu bulan dan bisa diperpanjang jika terjadi pemilihan ulang dengan honor Rp400.000 untuk ketua dan Rp350.000 untuk anggota KPPS. Selain soal KPPS, dalam rapat koordinasi, kemarin, dewan juga mempertanyakan soal persiapan suarat suara, fasilitas untuk pemilih difabel, dan sosialisasi KPU yang belum masif.