SOLOPOS.COM - Calon Walikota Jogja Imam Priyono (kiri depan) menuntun ibunya, Sudarini saat berangkat ke TPS 18, di Kampung Kemetiran Kidul, Pringgokusuman, Kota Jogja, Rabu (15/2/2017). ((Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Jogja diwarnai isak tangis saat keberangkatan Imam Priyono menuju TPS Kemetiran Kidul

 
Harianjogja.com, JOGJA- Calon Wali Kota Jogja, nomor urut satu, Imam Priyono memberikan suaranya di TPS 18 Kemetiran Kidul, Pringgokusuman, Gedongtengen, Kota Jogja, Rabu (15/2/2017) pagi. Imam berangkat dari kediaman orangtuanya di Kemetiran Kidul GTII/771 Pringgokusuman RT62/RW12.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Sebelum berangkat menuju TPS 18, Imam lebih dahulu mampir di rumah orangtuanya. Bertempat di sebuah teras sempit berukuran 3 x 1,5 meter Imam meletakkan lututnya di lantai beton bersimpuh tepat di depan ibunya yang duduk di kursi kayu warna merah muda.

Rumah tanpa halaman dan dibatasi gang sempit itu merupakan kediaman orangtuanya namun saat ini ditempati kerabatnya. Pria kelahiran 1964 itu mengenakan kemeja panjang warna abu-abu dan celana hitam. Sedangkan ibunya berbusana didominasi coklat berkacamata warna serupa.

Tak kurang dari dua menit Imam melakukan sungkem untuk meminta restu ibu. Imam tak kuasa menahan air mata, ia melepas kedua tangan dari tangan ibunya untuk menyeka air mata yang meleleh. Lalu duduk di bangku kayu sebelah kiri ibunya. Keduanya berbincang pun lirih dengan penuh keheningan.

Lalu tiba-tiba ponsel kecil warna merah hati di saku Imam berdering. “Injeh, Mas, siap, siap, terima kasih,” ujar Imam saat menjawab perbincangan di ujung telepon dengan suara sembab. Imam kembali melanjutkan perbincangan dengan orangtuanya dengan pandangan bercampur sisa air mata.

Terlepas dari rasa bangga terhadap anak keduanya itu, Sudarini meminta kepada Imam agar tetap andhap asor dalam bermasyarakat. “Sama adik-adiknya sayang, rukun sekali. Saya minta apa saja dituruti,” ucap wanita berusia 77 tahun itu.

Dalam kesempatan itu Sudarini juga bercerita menyekolahkan Imam dan saudaranya dengan berjualan cengkeh. Menceritakan kebaikan Imam dengan seluruh kerabatnya serta kediaman sederhana di Kemetiran Kidul yang menyimpan kenangan bagi Imam di masa kecil.

Setelah sungkem, Imam berangkat dari rumah ke TPS sekitar pukul 08.19 WIB. Sudarini dengan langkah gontai dituntun Imam melewati gang-gang sempit di Kemetiran, sembari sesekali menyapa warga. Imam beserta rombongan tiba di TPS 18 pukul 08.23 WIB. Ia terdaftar sebagai pemilih nomor 157 di TPS tersebut.

Selain Imam, ada sembilan pemilih lainnya yang merupakan kerabatnya berasal dari satu alamat kepala keluarga. Setelah melalui antri sejenak, Imam memberikan suaranya di bilik nomor dua.

Ia bertekad akan menerima apapun hasil Pilkada Kota Jogja dengan ikhlas. Menurutnya, pesta demokrasi di Kota Jogja harus menjadi contoh secara nasional, dilaksanakan dengan penuh kesantunan. “Apapun hasilnya saya akan terima, dengan ikhlas, ini pesta demokrasi terbaik menurut saya,” tegas Imam kepada wartawan.

“Saya minta pendukung saya agar pesta demokrasi ini jangan sampai mengganggu masyarakat,” katanya melanjutkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya