SOLOPOS.COM - Jalan Malioboro (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pilkada Jogja mulai memunculkan wacana-wacana pencalonan dari para tokoh

Harianjogja.com, JOGJA -Deklarasi gerakan Jogja Independent (Joint) yang ingin melibatkan masyarakat secara penuh dalam penentuan calon perorang untuk Pilkada Jogja 2017 mendatang mendapatkan apresiasi. Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto menilai ide gerakan itu mestinya bisa dicontoh oleh partai politik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ditemui di Bangsal Kepatihan Senin (21/3/2016), Inung, sapaan Arif mengatakan gerakan Joint sebenarnya berbeda dengan fenomena yang terjadi di Jakarta. Di Jakarta, calon yang ingin maju membentuk kelompok pendukung untuk membantunya memenuhi syarat pencalonan. Di Jogja, Joint muncul dengan konsep yang berbeda.

“Kalau di Jogja, Joint ingin melibatkan masyarakat sebagai subyek, mereka menggelar konvensi, menyeleksi dan mempertimbangkan masukan masyarakat. Teknisnya beda tapi semangatnya sama dan tidak melanggar UU,” kata dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Gagasan gerakan itu pun dinilainya sesuai dengan konsep pengajuan calon yang dimiliki Inung. Parpol mestinya bisa meniru konsep yang mengedepankan aspirasi akar rumput dan mendengarkan suara masyarakat dalam menentukan calon kepala daerah yang akan diusungnya.

Inung mengaku konsep itu saat ini tengah diperjuangkannya di dalam tubuh PAN. Dia berharap agar para petinggi partai bisa memilih sosok baru, muda dan energik yang bisa membawa perubahan dan mengemban aspirasi masyarakat.

“Yang jelas keputusan itu diambil dengan memerhatikan suara publik dan memerhatikan aspek mentalitas calon yang siap menjadi pelayan masyarakat,” imbuh dia.

Terkait tawaran Joint untuk menggandeng tokoh parpol dengan syarat melepaskan diri sepenuhnya dari atribut parpol, Inung tak memberikan jawaban yang lugas. Namun dia menegaskan dirinya memiliki tanggungjawab sebagai kader untuk mencoba memengaruhi proses pemilihan calon di partainya terlebih dahulu agar semangat Joint bisa diadaptasi.

Kula niku teng pundi-pundi pas (saya itu di mana saja pas),” kelakarnya.

Sebelumnya, sejumlah seniman dan aktivis menggelar aksi deklarasi Jogja Independen (Joint). Mereka bertekad memunculkan tokoh independen untuk maju dalam Pilkada Kota Jogja 2017 mendatang.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas yang juga penggagas gerakan ini mengatakan tren munculnya gerakan utnuk mengusung kepala daerah secara independen ini tak lepas dari krisis kepercayaan yang dialami Partai Politik di Indonesia dari suara akar rumput. Apalagi parpol dinilai hanya memanfaatkan masyarakat sebagai obyek politik.

Juru bicara Joint, Herman Dody pun mengatakan mereka sudah menyiapkan 30 calon kepala daerah untuk dibahas bersama April mendatang. Namun dia tak menutup kemungkinan jumlah itu akan bertambah bila ada tokoh parpol yang inngin maju secara independen.

“Kami terbuka bila mereka mau melepaskan atribut partai dengan bukti surat pengunduran diri.” Kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya