SOLOPOS.COM - Suasana kampanye pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Jogja Imam - Fadli di Sayidan, Gondomanan, Sabtu (5/11/2016). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Jogja, masing paslon memiliki cara tersendiri tarik perhatian warga.

Harianjogja.com, JOGJA — Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Jogja Imam – Fadli melakukan kampanye di Kawasan Sayidan, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Jogja, Sabtu (5/11/2016) sore. Paslon nomor urut satu ini berupaya mengangkat konsep Kota Jogja sebagai city of tolerance dengan menyambangi Gondomanan yang dinilai memiliki warga multietnis.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Imam menilai Gondomanan yang merupakan titik nol, menjadi halaman Kota Jogja. Dari kawasan ini masyarakat beraktifitas pertama kali ketika Kota Jogja berdiri. Sekaligus menjadi salahsatu pusat perekonomian karena memiliki Pasar Beringharjo. Berbagai warisan cagar budaya seperti gedung banyak ditemukan. Tetapi, satu hal yang paling unik dan perlu dirawat, kata dia, adalah nuansa kebhinnekaan di Kecamatan ini sangat kental.

(Baca Juga : PILKADA JOGJA : Imam-Fadli Benahi Bantaran Sungai)

Ia menambahkan, kawasan Gondomanan merupakan wilayah multietnis, memiliki sejumlah tempat ibadah dengan kapasitas besar, seperti Masjid Kauman, Gereja Kidul Loji dan Klentheng Gondomanan. Kehidupan etnis Tionghoa juga erat berdampingan secara damain di kecamatan ini.

“Kebhinnekaan, toleransi ini harus terus dirawat dengan baik dan dikembangkan. Saya akan kembangkan bersama Pak Fadli menjadi smart city dari depan halaman Kraton,” ungkapnya di Sayidan, Sabtu (5/11/2016).

Menurut Imam, untuk menjaga kebhinnekaan, salahsatunya dengan penegakan hukum bagi pihak yang melanggar, terutama berkaitan dengan kasus intoleransi. “Negara kita kan negara hukum,” ujarnya.

Achmad Fadli mengatakan, Jogja memiliki predikat sebagai city of tolerance, akrab dengan sebutan Indonesia mini. Karena berbagai latarbelakang bisa hidup berdampingan di Kota Jogja. Selain itu, Jogja merupakan kota budaya. Oleh karena itu ke depan, pembangunan Kota Jogja harus berlandaskan pada semangat budaya dan kebhinnekaan.

Di Gondomanan pula, banyak sejumlah nilai budaya seperti adanya bangunan cagar budaya dan beberapa warisan budaya dan juga museum di kawasan tersebut. “Perilaku berbudaya juga bisa untuk mengembangkan keahlian ekonomi kreatif. Tetapi harus diimbangi dengan menata sumber daya manusia yang ada di kota Jogja. Sehingga berkualitas, memiliki keimanan dan berperilaku dalam kebudayaan,” ungkap dia.

Dalam kampanye itu, Imam – Fadli mengunjungi warga Sayidan dengan memasuki tiap gang kemudian bersalam-salaman dengan warga. Keduanya sempat berhenti di sebuah rumah warga untuk berdialog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya