SOLOPOS.COM - Calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, blusukan di Pasar Besar Madiun, Senin (26/2/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Pilkada Jatim, calon gubernur Jatim Khofifah berkampanye di Madiun dengan blusukan di Pasar Besar.

Madiunpos.com, MADIUN — Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, blusukan di Pasar Besar Madiun, Senin (26/2/2018) pagi. Di Pasar Besar, Khofifah memborong sejumlah barang yang dijual pedagang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ini merupakan kampanye pertama Khofifah di wilayah Madiun. Selain di Pasar Besar, rencananya Khofifah akan takziah di Pondok Pesantren Mbah Salim, Nglanduk, Wungu, Kabupaten Madiun, hingga menghadiri agenda Partai Demokrat berupa acara syukuran nomor partai di Desa Kepet, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Khofifah datang di Madiun tanpa didampingi pendampingnya yakni calon Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak. Meski demikian, kedatangan Khofifah tetap disambut meriah puluhan pedagang yang ada di pasar tersebut.

Terlihat Khofifah membeli bawang merah, nasi jagung, buah-buahan, tempe, dan sayuran.

Seorang pedagang nasi jagung, Surat, 50, mengatakan tadi sepuluh bungkus nasi jagung dagangannya dibeli seharga Rp50.000. Dia mengaku senang barang dagangannya dibeli.

Namun, pedagang asal Magetan ini mengaku tidak mengetahui siapa perempuan yang membeli nasi jagungnya. “Tadi dibeli 10 bungkus Rp50.000. Tapi saya ga tahu siapa tadi yang beli,” ujar dia saat diwawancarai Madiunpos.com.

Pedagang bawang merah, Tatik, 45, menuturkan senang delapan bungkus bawang merahnya laku terjual. Satu bungkus berisi 1 kg dan seharga Rp8.000. Dia mengaku sudah mengenal Khofifah dari televisi.

“Saya sering lihat Bu Khofifah di TV. Saat dulu masih menjabat sebagai menteri sosial,” ujar dia.

Dia berharap siapapun calon gubernur Jatim yang terpilih bisa lebih menyejahterahkan masyarakat. Selain itu, gubernur terpilih diharapkan lebih memperhatikan nasib rakyat kecil seperti dirinya.

Kepada wartawan, Khofifah menuturkan setelah berkeliling di sejumlah pasar tradisional di Jatim. Kondisi infrastruktur Pasar Besar cukup bagus. Masalah yang kerap dikeluhkan pedagang yaitu sepinya pembeli. Untuk itu, perlu ada regulasi mengenai ritel modern dan pasar tradisional.

“Harus ada upaya untuk melindungi pasar tradisional. Kalau sayur, daging ayam, dan lainnya memang ramai. Tapi kalau pembelian seperti mi instan, kacang, dan kebutuhan lainnya cenderung menurun,” jelas Khofifah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya