SOLOPOS.COM - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan PKH secara simbolis kepada keluarga penerima di Alun-alun Kota Madiun, Senin (17/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Batalnya Khofifah mendaftar lewat Partai Demokrat untuk Pilkada Jatim diduga karena tidak ingin kehilangan dukungan Gerindra.

Solopos.com, SURABAYA — Khofifah Indar Parawansa tak mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Jatim Partai Demokrat. Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura Mochtar W Oetomo menilai langkah politikus PKB itu diambil karena takut ditinggal Partai Gerindra.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Batalnya Khofifah mendaftar ke Demokrat adalah sebuah bentuk kegamangan. Tapi di satu sisi, jika Khofifah mendaftar ke Demokrat itu bukan jaminan pasti bahwa Demokrat akan memberikan tiket ke dirinya,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (1/7/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Hingga 31 Juli 2017 atau hari terakhir masa pendaftaran bakal calon gubernur dari Partai Demokrat Jatim, Khofifah yang juga Menteri Sosial tersebut tidak jadi mengambil serta mengembalikan formulir.

Menurut dia, ada banyak proses politik yang harus dilewati oleh Khofifah jika mendaftar ke Demokrat. Bahkan, menurutnya hal itu akan menguras energi dan waktu karena proses yang sudah ditentukan mekanismenya oleh Demokrat.

Tak hanya itu, faktor beberapa kandidat yang mendaftar ke Partai Demokrat juga berpengaruh pada batalnya pendaftaran Khofifah. Salah satu kandidat yang mendaftar adalah Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang sama-sama populer di kalangan warga NU.

“Jika Khofifah ikut mendaftar, itu hanya akan melahirkan pertarungan di dalam ring yang sempit sesama pendaftar, yakni dalam batasan lingkup Demokrat,” ucap Direktur SSC tersebut.

Khofifah, kata dia, tentu ingin pertarungan dalam ring lebih luas yang melibatkan banyak kalangan dan partai politik sehingga mendapat perhatian besar dari publik. Selain itu, jika mendaftar ke Demokrat, Khofifah bisa kehilangan partai penting yang punya kemungkinan lebih besar untuk mendukung, yaitu Partai Gerindra.

Gerindra, lanjut dia, tentu tidak rela jika peran utamanya diambil Demokrat karena jika jadi mendaftar ke Demokrat. Hal itu bisa membuat Gerindra kecewa dan membatalkan dukungannya ke Khofifah.

“Jelas ini sesuatu yang tidak diinginkan dan ditakutkan oleh Khofifah. Apa yang sudah dibangunnya melalui komunikasi politik cukup panjang dengan Gerindra dan parpol lain bisa rusak di tengah jalan sekaligus memperkecil kemungkinannya untuk menang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya