SOLOPOS.COM - Presiden keenam Indonesia yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama istrinya, Ani Yudhoyono, berjalan menuju peristirahatan mereka di Hotel Kayu Arum, Kota Salatiga, Senin (14/3/2016). SBY hadir ke Salatiga untuk menjalani rangkaian acara SBY Tour de Java. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com/dok)

SBY disebut-sebut “turun gunung” menghadapi Pilkada Jakarta. Ahok pun berkelakar dengan menyebut kelasnya seperti pilpres.

Solopos.com, JAKARTA — Koalisi Kekeluargaan merapakat ke Cikeas untuk melakukan pertemuan politik guna merumuskan bakal calon yang dapat menandingi petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot). Bahkan Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan untuk menemukan strategi kemenangan dalam Pilkada DKI 2017 di koalisi non- Ahok.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Menanggapi hal tersebut Ketua DPP PDIP Bidang Keanggotaan dan Organisasi Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak khawatir. “Kau tahu bahwa yang namanya Ahok-Djarot, yang namanya PDIP, tidak ada namanya rasa takut, siapa saja akan kita hadapi demi kebaikan,” kata Djarot di Balai Kota DKI, Kamis (22/9/2016).

Meski begitu, pihaknya mengatakan tetep akan menunggu keputusan tersebut untuk kemudian dapat membentuk stategi pemenangan. Djarot mengatakan justru dengan banyaknya pilihan pasangan calon yang maju di pilkada semakin menunjukkan kemajuan demokrasi. Pasalnya, masyarakat memiliki banyak pilihan untuk dijadikan sebagai pemimpin yang dapat merubah Jakarta.

“Saya memperkirakan 3-4 pasang. Nanti kita lihat, kita berjuang untuk sekali putaran,” tambahnya. Baca juga: Pertarungan 3 Kekuatan Lama: Megawati-Prabowo-SBY.

Selain itu, Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersenyum saat mengetahui pernyataan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, SBY, yang menyebutkan bahwa ramainya Pilkada Jakarta 2017 seolah olah Pemilihan Presiden. “Bagus dong, berarti saya kelasnya Pilpres dong,” kelakarnya.

Sebagai strategi pemenangan koalisi partai yang telah mendukung pasangan Ahok-Djarot, Ahok sempat mengatakan bahwa Djarot akan menjadi ketua pemenangan pada Pilkada DKI 2017 itu.

Saat dikonfirmasi hal tersebut, Djarot mengklarifikasi bahwa adanya kemungkinan pihaknya akan menjadi koordinator tim pemenangan bukan ketua tim. Dia memaparkan bahwa koordinator akan bertugas mengkoordinasikan tim pemenangan yang strukturnya akan diisi kader PDIP, Hanura, Golkar, dan Nasdem.

“Tugasnya mengkoordinasikan seluruh potensi yang ada di partai politik. Sedangkan relawan mungkin akan dikoordinasikan di Teman Ahok,” jelasnya.

Meski begitu, lanjut Djarot belum ada keputusan resmi terkait pembentukan struktur tim pemenangann karena hal tersebut masih dalam proses pembahasan. Namun pihaknya memastikan bahwa posisi tersebut akan diisi oleh kader partai berlambang banteng moncong putih.

Keputusan tersebut didasarkan atas jumlah suara yang ada dalam partai, PDIP memiliki jumlah suara yang lebih banyak dibandingkan tiga partai yang telah mendukungnya sebelumnya, yakni Hanura, Nasdem, dan Golkar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya