SOLOPOS.COM - Bakal calon gubernur DKI Sandiaga Salahuddin Uno menyapa warga pada kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat di Jl. Cendrawasih Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (29/3/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Fauziyyah Sitanova)

Pilkada Jakarta masih sulit ditebak. Meski diusung Gerindra, Sandiaga Uno belum pasti diusung Koalisi Kekeluargaan.

Solopos.com, JAKARTA — Koalisi kekeluargaan belum juga memutuskan siapa yang layak untuk menjadi penantang calon gubenur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2017 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengaku partainya sampai saat ini masih menimbang-nimbang siapa yang kelak akan diusung dalam kompetisi tersebut. “Belum, masih dibahas. Masih ada waktu satu bulan,” ujar Syarief saat dihubungi Bisnis/JIBI, Rabu (24/8/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Syarief tak mengakui jika partainya akan ikut mendukung Sandiaga Uno seperti Partai Gerindra dan PKS yang juga anggota Koalisi Kekeluargaan. “Kami masih bahas semuanya, kira-kira dua-tiga pekan lagi lah,” tukasnya.

Selain Demokrat, partai yang hingga kini juga belum menentukan calonnya adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengaku optimistis banyak figur dianggap layak dan bermutu untuk memimpin DKI Jakarta. Partai ini juga sudah berkali-kali mengklaim ada banyak calon lain yang lebih baik dari Ahok.

“Kita jangan kehilangan akal. Tokoh-tokoh di luar Ahok banyak yang lebih bermutu,” kata Yandri di Kompleks Parlemen, Selasa (23/8/2016). Menurutnya, nama-nama yang dianggap mampu menjadi kompetitor Ahok di antaranya adalah Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, Syafri Syamsudin, dan Tri Rismaharini.

Selain itu, Yandri juga menganggap salah satu kadernya juga berpotensi untuk menjadi kompetitor Ahok. “Dari internal ada Suyoto, mantan bupati dua periode Brojonegoro,” ujarnya. Baca juga: Sandiaga Uno Diyakini Jungkirkan Hasil Survei.

Dirinya meyakini tokoh-tokoh tersebut mampu mengejar tingginya elektabilitas Ahok yang selama ini dipublikasikan lembaga survei. Apalagi soal survei dan elektabilitas, terbukti banyak anomali. “Di Jawa Tengah, Ganjar elektabilitasnya hanya 4 persen bisa kalahkan Bibit Waluyo. Di Jakarta dulu hanya 5 persen bisa kalahkan Fauzi Bowo yang 75 persen. Semua kemungkinan bisa terjadi,” terangnya. Baca juga: Survei Manilka: Elektabilitas Ahok Turun Signifikan, Risma-Sandiaga Naik.

Yandri menganggap sudah menjadi tugas dari PAN selaku partai non pengusung Ahok untuk memunculkan sosok figur yang layak menandingi Ahok agar tidak terjadi calon tunggal di perebutan kursi Pilkada Jakarta. Terlebih, hal itu didukung dengan jumlah kursi Partai politik pendukung Ahok yang memiliki kursi terbanyak di DPRD Jakarta.

“PDIP merapat ke Ahok kami hormati sebagai haknya. Itu rumah tangga PDI Perjuangan. Kalau PDI Perjuangan merapat ke Ahok, sudah dipastikan PAN tidak akan berkoalisi dengan PDIP,”jelasnya.

Meskipun disebut-sebut sebagai yang paling kredibel untuk menjadi pesaing Ahok, namun menurut hasil survei Manilka Research and Consulting yang dilakukan pada 6–11 Agustus lalu, elektabilitas Sandiaga Uno hanya memperoleh 5%. Angka masih jauh dibandingkan dengan elektabilitas Ahok yang mencapai 43,6% dalam survei yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya