SOLOPOS.COM - Ahok saat menghadiri perayaan 1 juta KTP di Kantor Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, Minggu (19/6/2016). (Istimewa/@temanahok)

Pilkada Jakarta masih membuka kemungkinan PDIP mengusung Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Nama Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai masih masuk pertimbangan untuk diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Ketua DPP PDIP bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan sekaligus Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan segala peluang masih terdapat peluang. “Semuanya, siapapun masih masuk radar,” kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Meski begitu, Djarot menyebutkan tidak berarti PDIP masih mengharapkan Ahok untuk maju diusung oleh PDIP atau tidak. Terkait pencalonan Ahok, Djarot menuturkan hal tersebut menjadi keputusan Ahok sendiri, apakah pihaknya mau untuk diusung oleh partai politik atau tidak.

Padahal, sebelumnya Ahok bersikukuh akan maju melalui jalur independen dengan dalih enggan untuk mengecewakan pendukung setianya yang tergabung dalam Teman Ahok. “Sekarang tergantung gimana maunya Pak Ahok, iya lah. Kami ini kan yang butuh rakyat DKI, karena siapapun pemimpinnya harus bisa mensejahterakan rakyat DKI Jakarta,” kata Djarot.

PDIP merupakan salah satu-satunya partai yang memiliki 28 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, sehingga hanya PDIP yang dapat maju untuk mencalonkan sendiri tanpa melakukan koalisi dengan partai politik lainnya.

Saat ini, DPP PDIP telah mengerucutkan enam nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Nama tersebut akan diberikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan dari sebelumnya 27 nama yang telah mendaftar pada penjaringan yang dilakukan oleh DPD PDIP DKI Jakarta.

“Mula-mula ada lima nama yang disaring. Tapi berdasarkan rapat DPP dengan berbagai aspek penilaian kami akan menyampaikan kepada ketua umum [PDIP] ada enam nama [bakal calon gubernur] yang tersaring,” kata Hasto, di Kantor DPP PDIP, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat.

Enam nama tersebut, lanjut Hasto, merupakan hasil seleksi ketat tim penjaringan PDIP dari 27 nama yang mendaftar ke partai pemenang pemilu. Pasalnya enam nama tersebut dapat direkomendasikan, adapula yang direkomendasikan dengan area pengembangan seperti kemampuan manajerial atau leadership perlu ditingkatkan.

Selanjutnya, setelah selesai dalam tahap pertama penjaringan 27 nama yang dilakukan oleh HIMPSI, assesment leadership, serta fit and proper test di DPP. Setelah itu secara simultan, DPP PDIP melakukan pemetaan secara politik melihat dari apa yang disuarakan oleh masyarakat DKI.

“Kita juga lihat potensi suara-suara yang melihat kepala daerah berhasil dan suara-suara yang lain. Karena DKI ini milik bersama, jadi harus dengarkan bersama,” tuturnya.

Meski sudah mengerucutkan enam, PDIP masih enggan menyebutkan enam nama tersebut. Lebih lanjut, Hasto Kristiyanto mengatakan enam nama tersebut, terlebih dahulu akan direkomendasikan kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk kemudian menjadi keputusan final, siapa yang bakal diusung oleh PDIP.

“Kami mempertimbangkan 21 nama yang tidak masuk proses penyaringan dan tanggung jawab mekanisme kami untuk tidak memberitahukan (enam) nama terlebih dahulu,” ungkapnya.

Hasto mengatakan keenam nama tersebut akan diumumkan setelah DPP PDIP mengirimkan surat kepada 21 nama yang tidak masuk proses penyaringan tahap selanjutnya. Surat itu berisi apresiasi kepada 21 nama yang mendaftar dan mengikuti mekanisme partai berlambang kepala banteng itu. “Aspek ini yang membuat kami belum dapat mengumumkan sebelum surat dikirim ke yang bersangkutan,” tuturnya.

Namun, meski belum menyebutkan nama dengan gamblang di depan publik, Hasto memberikan bocoran atau sebuah kata kunci yang berhubungan dengan enam calon tersebut. “Di dalamnya ada yang ahli tata kota, punya pengalaman di birokrasi cukup lama, ada dari kalangan akademisi. Nah itu bocorannya,” tuturnya Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya