SOLOPOS.COM - Megawati Soekarnoputri (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Jakarta kian dekat. Tapi, Megawati mengingatkan kadernya dengan menyebut peran PDIP yang menjadikan Jokowi sebagai Presiden.

Solopos.com, DEPOK — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingatkan kepada kader yang mencalonkan jadi kepala dan wakil kepala daerah pada pilkada serentak 2017 untuk menjadi petugas partai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan jika tidak ingin jadi petugas partai maka para kader tersebut lebih baik keluar dari PDIP. Dia memberi contoh, terpilihnya Jokowi sebagai presiden merupakan amanat partai untuk menjadi pemimpin di tingkat nasional, begitu pun pemimpin lain di tingkat daerah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami yang jadikan Jokowi Presiden. Artinya, kami tugaskan kader untuk jadi Presiden. Ini juga berlaku bagi menteri, kepala daerah, gubernur, bupati, atau wali kota,” ujar Megawati saat membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah di Kinasih Resort Depok, Selasa (30/8/2016). Baca juga: Golkar Usung Jokowi di Pilpres 2019, PDIP Belum Pasti.

Dia berharap digelarnya sekolah partai bagi calon kepala dan wakil kepala daerah tersebut mampu menjabarkan amanat Trisakti yang digelorakan Presiden Soekarno. Baca juga: Bambang DH Dicopot Megawati, Demi Muluskan Ahok-Djarot?

Menurutnya, kader PDIP tidak sembarang bisa menjadi kepala daerah tanpa persiapan yang kuat dan matang untuk membawa perubahan dan kesejahteraan bagi masyarakat di daerah.

“Kami ingin sekolah partai ini bisa memberikan bekal kepada kader yang maju jadi pemimpin daerah. Salah satu hal yang harus dipersiapkan adalah kecakapan kader dalam pidato. Semua calon pemimpin dari PDIP harus pandai pidato. Saya ini juga bisa ngomong makanya saya undang para pengamat ke sini,” katanya.

Megawati menambahkan kader PDIP yang hendak maju jadi kepala daerah diharamkan untuk memperkaya diri sendiri, karena sudah menyimpang dari ideologi partai. Dia mengancam akan mengeluarkan keanggotaan partai jika terdapat kader yang melakukan praktik korupsi.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sekolah partai yang dilaksanakan pada 30 Agustus hingga 3 September 2016 tersebut digelar guna menyiapkan kader partai agar bisa memahami dinamika pemerintahan. Para peserta adalah kader PDIP berasal dari berbagai daerah. Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan sejumlah pengamat politik hadir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya