SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Golkar membantah tarik dukungan untuk Ahok karena pernyataan kontroversialnya menjelang Pilkada Jakarta.

Solopos.com, JAKARTA — DPP Partai Golkar membantah bahwa partai beringin akan menarik dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama karena terkait pernyataan kontroversial Ahok yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51. Mereka juga menampik ada rapat yang membahas penarikan dukungan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad kepada wartawan, Jumat (7/10/2016), mengatakan ada rapat yang dilakukan Golkar terkait pernyataan Ahok itu. Juru Bicara Partai Golkar, Nurul Arifin, membantah pernyataan Fadel terebut, “Tidak ada. Rapat saja tidak ada, bagaimana pembahasan [menarik dukungan],” kata Nurul, Minggu (9/10/2016).

Setya Novanto juga mengklarifikasi bahwa tidak pernah ada rapat apapun yang membahas evaluasi dukungan kepada Ahok seperti yang dilontarkan oleh Fadel Muhammad. Dia mengaku sudah memberikan peringatan kepada Fadel tetap konsisten dengan kebijakan dan keputusan partai yang sudah disepakati serta disetujui oleh seluruh kader.

“Saya sudah menegur Pak Fadel, beliau sudah minta maaf,” kata Setya Novanto. Baca juga: Pasca-Penyebutan Al Maidah 51, Golkar Sudah “Jinakkan” Ahok.

Setya Novanto menyadari bahwa menjelang penyelengggaraan Pilkada Jakarta, banyak isu miring yang berkembang. Dirinya pun? menghimbau kepada semua pihak untuk berkompetisi secara sehat, jangan gunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan menebar fitnah.

Setya Novanto mengaku sudah mendengar langsung apa yang disampaikan oleh Ahok yang menurutnya tidak ada maksud dari Ahok untuk mendiskreditkan umat Islam saat menyampaikan pidato di sebuah acara di Pulau Seribu. Saat itu, Ahok menyinggung kampanye anti-dirinya yang menggunakan isu SARA dan penggunaan kitab suci. Baca juga: Pengunggah Video “Ahok Sebut Surat Al Maidah 51” Dipolisikan, Ini Klarifikasinya.

“Jadi ingin ceritanya biar Bapak Ibu semangat. Jadi enggak usah kepikiran, ah, nanti kalau enggak kepilih, pasti Ahok programnya bubar. Enggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan sampai dibohongin orang, kan dalam hati kecil Bapak Ibu enggak bisa pilih saya. Kan bisa dibohongin pakai Surat Al Maidah ayat 51 macam-macam itu. Itu hak Bapak Ibu. Jadi kalau Bapak Ibu merasa, oh enggak bisa kepilih ini, karena saya takut masuk neraka, dibodohin ini, ya enggak apa-apa. Karena kan ini panggilan pribadi Bapak Ibu, progam ini jalan saja. Jadi Bapak Ibu enggak usah merasa tidak enak,” kata Ahok, Selasa (27/9/2016) lalu.

Beberapa hari setelah itu, potongan video pernyataan Ahok tersebut menjadi viral di media sosial. Gara-gara video itu, muncul petisi di change.org yang memprotes pernyataan tersebut. Petisi yang dibuat oleh Irfan Noviananda itu menyebut masyarakat muslim terganggu dengan ucapan Ahok tersebut. Tak hanya itu, Ahok juga dipolisikan terkait ucapannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya