SOLOPOS.COM - Tri Rismaharini (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Piljada Jakarta belum memperlihatkan lawan Ahok. Keseriusan PDIP mengusung Risma dipertanyakan.

Solopos.com, JAKARTA — Seusai terbentuk koalisi tujuh partai politik, dinamika mengenai sejumlah nama calon gubernur terus muncul. Nama Wali Kota Tri Rismaharini semakin menguat, meski anggota koalisi lain menginginkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BN) Budi Waseso diusung sebagai cagub.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan partainya telah membuka jalur komunikasi dengan Tri Rismaharini (Risma) maupun Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Saya sudah lama beberapa kali saat jumpa di Surabaya di Universitas Airlangga. Saya sampaikan keinginan kita karena memilih leader itu soal trust, soal hati. Saya pilih Risma dari eksternal dan Yoto dari internal partai,” ujarnya usai menerima pimpinan Korps Pegawai Negeri Indonesia (Korpri) di kantornya, Selasa (9/8/2016).

Hanya saja, Zulkifli menyadari bahwa parpol yang dipimpinnya tidak bisa mengusung Risma sendiri sehingga harus menjalin koalisi dengan parpol lain.

Pada Senin (8/8/2016), PAN turut membidangi lahirnya Koalisi Kekeluargaan yang didalamnya juga beranggotakan enam parpol lain seperti PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Selain PAN, Risma juga diperhitungkan oleh parpol lain seperti PKS. Bahkan, PKS ingin menduetkan Risma dengan Sandiaga Uno. Pandangan berbeda disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan. Kendati bergabung dalam Koalisi Kekeluargaan, Daniel ragu terhadap PDI Perjuangan yang benar-benar ingin mengusung Risma.

“Tapi apa benar PDI Perjuangan kuat dan serius mencalonkan Risma? itu yang menjadi keraguan kami . PKB sedang melihat keseriusan PDI Perjuangan dalam mewujudkan koalisi,” tutur Daniel.

Menurut perhitungannya, jika PDIP, Gerindra, dan PKB menyatu dalam satu koalisi, itu akan menjadi kekuatan besar untuk melawan gubenur petahana. Kendati demikian, Daniel mengungkapkan basis partainya menginginkan sosok yang diusung nantinya adalah Budi Waseso.

“Basis PKB sangat kuat menginginkan Buwas maju, kami berharap Buwas memiliki keberanian untuk itu, bukan masalah bersedia atau tidak tapi demi kepentingan nasional,” tuturnya.

Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menyatakan bahwa anggota Koalisi Kekeluargaan sejauh ini belum memutuskan nama cagub dan cawagub yang bakal diusung dalam Pilgub DKI 2017. Dia juga menilai wajar koalisi yang dibentuk tujuh parpol itu, karena di setiap daerah hampir selalu ada koalisi-koalisi menghadapi pilkada.

Dia menampik jika koalisi besar itu senagaja dibangun untuk bagi-bagi kekuasan dan anggaran. “Sampai saat ini, koalisi itu menetapkan siapa cagub dan cawagubnya saja belum. Nalar warasnya dimana kalau mau bagi-bagi kekuasaan terkait anggaran dan pejabat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya