Pilkada Jakarta diwarnai kembalinya duet Ahok-Djarot yang memang dikabarkan masih dikehendaki Megawati.
Solopos.com, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengindikasikan mengusung kembali Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada Jakarta 2017.
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024
Peluang diusungnya cagub/cawagub petahana (incumbent) oleh PDIP semakin terbuka lebar setelah Ahok mengunjungi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016).
Kedatangan Ahok tersebut tak lain untuk meminta restu kepada Megawati sekaligus mendaftarkan diri sebagai cagub resmi yang diusung oleh partai banteng. “Indikasi kuatnya ke sana [Ahok-Djarot]. Dia kemarin itu daftar juga. Namun, kami ikuti mekanisme partai,” ujar Djarot di Balai Kota DKI, Kamis (19/8/2016).
Meski mendaftarkan diri, kata Ketua DPP Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDIP tersebut, Ahok tak perlu menjadi kader atau mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Lebih dari itu, Megawati sebagai Ketua Umum memiliki pertimbangan khusus kepada calon incumbent.
Menurutnya, pertimbangan Megawati kepada Ahok dan dirinya difokuskan pada kinerja, kerja sama di lapangan, serta efektivitas menjalankan program-program pemerintah untuk masyarakat Jakarta. Djarot akhirnya resmi menjadi pasangan Ahok pada Desember 2014 saat Joko Widodo meninggalkan Balai Kota DKI untuk menjadi Presiden RI.
Dia menilai hubungannya dengan Ahok selama ini baik. Djarot sendiri menyatakan kesiapannya untuk kembali berpasangan dengan Ahok dan menjadi cawagub pada pesta demokrasi yang akan dilakanakan pada Februari tahun depan.
“Sebagai kader partai, saya siap ditugaskan untuk maju kembali pada Pilkada DKI 2017. Hubungan kami baik dan saling melengkapi sehingga tak ada alasan untuk tak mencalonkan incumbent,” jelasnya.