SOLOPOS.COM - Tiga pasangan Cagub/Cawagub DKI Jakarta (kiri kanan), Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memegang contoh alat peraga kampanye saat Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (29/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabiltas Ahok anjlok. Ahok-Djarot pun kini di bawah Agus-Sylvi.

Solopos.com, JAKARTA — Tingkat elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) turun drastis setelah kasus dugaan penistaan agama yang bermula dari pernyataannya yang menyebut Surat Al Maidah 51. Hal ini berbanding terbalik dengan masih tingginya tingkat kepuasan terhadap kinerja Ahok-Djarot memimpin Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu ditunjukkan oleh hasil survei Indikator Politik Indonesia pada November 2016. Kini, elektabilitas pasangan Ahok-Djarot berada di bawah pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Ekspedisi Mudik 2024

Ada beberapa ukuran elektabilitas dalam survei ini, di antaranya elektabilitas top of mind, simulasi tiga pasangan calon, dan loyalitas pemilih. Soal elektabilitas top of mind, Ahok berada di bawah calon dari koalisi Demokrat, PKB, PAN, dan PPP, Agus Harimurti Yudhoyono.

Saat responden diberikan pertanyaan siapa yang dipilih jika Pilkada dilaksanakan hari ini, 22,3% memilih Agus. Sementara itu, 19,4% memilih Ahok dan 17,4% memilih Anies Baswedan. Namun, ada 40,1% warga yang belum memilih secara spontan.

Pilihan spontan terhadap Ahok turun dibandingkan dalam survei Mei-Juni 2016, yaitu dari 38% menjadi 19,4%. Sedangkan Agus dan Anies pada periode tersebut belum ada dalam pilihan top of mind responden.

Dalam pilihan terhadap tiga pasangan, responden juga menunjukkan kecenderungan yang sama. Agus-Sylviana Murni unggul dengan dukungan 30,4% responden. Di bawahnya, baru Ahok-Djarot Syaiful Hidayat dengan 26,2% dukungan dan Anies-Sandiaga Uno 24,5%. Baca juga: Indikator Politik: 69% Warga DKI Puas Kinerja Ahok-Djarot.

Masih ada responden Yang belum menentukan pilihan, yaitu 18,9%. Sementara itu, sekitar 24% pilihan saat ini masih besar kemungkinan berubah. Di antara responden, pilihan pendukung Ahok-Djarot paling stabil, yakni hanya 5% yang menyatakan besar kemungkinan berubah pilihan. Sedangkan pendukung Agus-Sylvi dan Anies-Sandi yang bisa berubah masing-masing 8%.

“Dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam lima bulan terakhir menurun drastis. Dalam simulasi terbuka turun 18,6%,” sebut Indikator Politik Indonesia dalam publikasi yang dimuat di laman indikator.co.id, Kamis (24/11/2016).

Faktor utama penurunan tersebut adalah tingkat kesukaan terhadap Ahok yang awalnya sangat besar, dalam lima bulan menurun sekitar 20%. Akibatnya, tingkat kesukaan terhadap Ahok paling rendah dibandingkan kedua rivalnya.

“Menurut warga, Ahok dinilai lebih positif dibanding lawannya pada hampir semua karakteristik kepemimpinan utama, pintar/berwawasan luas, perhatian, jujur dan bersih dari korupsi, tegas dan mampu memimpin DKI. Tapi Ahok sangat rendah dalam citra ramah atau santun, jauh di bawah dua lawannya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya