SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan) memegang roti buaya yang diberikan oleh sejumlah relawan Ahok-Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/8/2016). Roti buaya yang diberikan oleh relawan tersebut bertujuan untuk meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat agar tetap berdampingan untuk kembali maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Survei Indikator Politik menunjukkan 69% warga DKI Jakarta puas dengan kinerja Ahok-Djarot.

JAKARTA– Di tengah goyangan kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), masyarakat Jakarta masih mengakui kinerja dan pencapaian yang baik dari petahana. Hasil survei dari Indikator Publik Indonesia menunjukkan bahwa 69% masyarakat DKI Jakarta mengaku puas dengan kinerja pasangan calon petahana Ahok-Djarot Saiful Hidayat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Indikator Burhanudin Muhtadi mengungkapkan bahwa sejauh ini responden mengakui wujud nyata dari kinerja calon petahana itu dalam mengatasi pelbagai masalah di DKI Jakarta. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Ahok yang terukur dalam survei ini mencapai 69%. Hanya 29% responden yang mengaku kurang puas dengan kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sedangkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Djarot Syaiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur DKI 47%. Selebihnya, 40% mengaku kurang puas dan 13% lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Begitu pula saat responden ditanya tentang kondisi pelaksanaan pemerintahan DKI Jakarta di bawah Ahok-Djarot. Dalam survei November 2016, 54% responden menilai pemerintahan DKI berjalan baik dan 3% lainnya menyebut sangat baik.

Artinya, jika ditotal, penilaian “baik” mencapai 57%. Sementara itu, 31% lainnya menilai kondisi pemerintahan sedang, dan 11% lainnya menilai buruk.

Meski mayoritas responden menilai baik, ada penurunan presentase penilaian baik. Dalam survei Mei-Juni 2016, penilaian baik mencapai 59% dan sangat baik 59%. Sebaliknya, penilaian sedang dan buruk meningkat karena pada periode Mei-Juni masing-masing hanya 27% dan 6%.

Dalam hal bersih tidaknya pemprov DKI Jakarta, terjadi peningkatan persepsi penilaian bahwa pemerintahan “bersih/cukup bersih”. Sebanyak 53% responden menyebut pemerintahan bersih, atau lebih tinggi daripada periode Mei-Juni yang hanya mencapai 45%.

Publik juga merespons positif biaya pendidikan dan kesehatan yang mereka nilai cukup terjangkau. Sebanyak 79% responden menyebut biaya pendidikan dan berobat terjangkau, atau lebih tinggi dari periode Mei-Juni (75%).

Survei dilakukan terhadap warga DKI Jakarta yang punya hak pilih, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah. Jumlah sampel sebanyak 798 orang dari 800 responden yang direncanakan (99.75%). Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ±3.6% dengan tingkat
kepercayaan 95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya