SOLOPOS.COM - Fadli Zon berfoto selfie dengan wanita pendukung calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di New York, Kamis (3/9/2015) . (JIBI/Solopos/Reuters)

Deklarasi Anies-Sandiaga ke Pilkada Jakarta diwarnai aksi Fadli Zon membacakan Sajak Tukang Gusur.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai tindakan penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta terhadap Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai tindakan biadab karena tidak melalui proses negosiasi. Bahkan, di depan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dia membacakan puisi berjudul Sajak Tukang Gusur itu.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Dari 150 keluarga yang masih menetap di Kampung Akuarium, kini hidupnya sangat memprihatinkan lantaran tinggal di tenda-tenda darurat. Mereka menempati lokasi tumpukan puing sisa penggusuran. “Harusnya ada negoisasi yang adil, apa yang dilakukan [penggusuran] tanpa diskusi ganti rugi, itu tindakan biadab,” kata Fadli seusai meninjau Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (23/9/2016).

Menurut Fadli, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai Gubernur DKI, proses negoisasi dalam penggusuran masih diterapkan seperti di Solo, Jawa Tengah. Jokowi turun langsung ke lapangan untuk memberitahukan langkah penggusuran dengan cara manusiawi. Setelah itu, ujar Fadli, Jokowi pun mengecek langsung kehidupan para warga yang terdampak penggusuran.

Namun setelah Ahok naik jadi gubernur, situasinya berubah drastis. “Ini tindakan sewenang-wenang. Konstitusi kita menjamin kehidupan layak. Kalo ada Pansus Penggusuran saya ikut tanda tangan,” ujarnya menegaskan. Baca juga: Jagoan Resmi Gerindra & PKS: Anies Baswedan-Sandiaga Uno!

Dalam deklarasi pasangan Anies-Sandiaga di rumah Prabowo Subianto, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/9/2016), Fadli Zon muncul dan diberi waktu untuk membacakan puisi sindiran untuk Gubernur Ahok tersebut. “Ini titipan,” katanya sebelum mulai membacakan sajaknya.

Saat dibacakan, riuh rendah tim kedua partai mengikuti sajak tersebut. Namun entah bagaimana, ada juga yang menyebut kata “amin” padahal bukan pembacaan doa. Sementara itu, Anies dan Sandiaga hanya diam saat sajak itu dibacakan.

Inilah puisi yang dibacakan Fadli Zon tentang tukang gusur yang tertanggal 19 September 2016 itu:

Sajak Tukang Gusur

Tukang gusur, tukang gusur
Menggusur orang-orang miskin
Di kampung-kampung hunian puluhan tahun
Di pinggir dan bantaran Kali Ciliwung
Di rumah-rumah nelayan Jakarta
Di dekat apartemen mewah dan mal yang gagah
Semua digusur sampai hancur

Tukang gusur, tukang gusur
Melebur orang-orang miskin
Melumat mimpi-mimpi masa depan
Membunuh cita-cita dan harapan
Anak-anak kehilangan sekolah
Bapak-bapaknya dipaksa menganggur
Ibu-ibu kehabisan air mata

Tukang gusur menebar ketakutan di Ibu Kota
Gayanya pongah bagai penjajah
Caci maki kanan kiri
Mulutnya srigala penguasa
Segala kotoran muntah
Kawan-kawannya konglomerat
Centengnya oknum aparat
Menteror kehidupan rakyat

Ibu Kota katanya semakin indah
Orang-orangnya miskin digusur pindah
Gedung-gedung semakin cantik menjulang
Orang-orang miskin digusur hilang

Tukang gusur tukang gusur
Sampai kapan kau duduk di sana
Menindas kaum dhuafa

Tukang gusur tukang gusur
Suatu masa kau menerima karma
Pasti digusur oleh rakyat Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya