SOLOPOS.COM - Sejumlah orang yang mengaku eks teman Ahok (detikcom)

Pilkada DKI semakin panas. Kini ada sejumlah orang yang mengaku digaji dalam mengumpulkan KTP dukung Ahok.

Solopos.com, JAKARTA – Richard, Eks Teman Ahok mengungkapkan bila dirinya dipecat karena curang dalam mengumpulkan KTP. Dia mengakui bila praktik curang dalam KTP dilakukannya karena uang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau saya jujur kita dikejar target. Saya sering data KTP dari timur diputar ke barat. Kalau saya iya [mengaku melakukan barter] yang ngajarin itu kor pos kita ya sudah mainin aja KTP kita karena kita kejar target. Kalau yang real itu yang di booth lalu kita taruh di warung-warung mereka itu ngisi dengan sadar, tapi yang modus-modus kaya gini itu mereka barter dengan menggunakan gojek,” ujar Richard penanggung jawab dari Kelapa Dua Jakbar di Restoran Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, seperti dilansir detikcom, Rabu (22/6/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Selain Richard, hadir juga Paulus Romindo penanggungjawab Kamal Jakarta Barat, Dodi Hendaryadi penanggungjawab Pinang Ranti Jakarta Timur, Khusnul Nurul dari Jati Baru Jakarta Pusat, dan Dela Novianti yang tidak memberikan keterangannya

Richard mengaku bila ditemukan KTP ganda oleh pengurus pusat Teman Ahok akan dikembalikan. Akan tetapi, tidak jarang juga data yang diberikan oleh Richard dan eks PJ wilayah ini juga lolos verifikasi.

“Kalau memang ganda ada yang dibalikin, ada yang tidak karena ini ada yang ditampung di tempat kordinator pos yang penting lolos. Korpos juga gajinya gede tergantung dia pegang berapa PJ,” kata Richard.

Mereka mengaku kecewa dengan adanya KTP yang mereka gandakan itu lolos verifikasi Teman Ahok karena verifikasi tersebut dilakukan secara random.

“Pertama kita mendukung Ahok tapi karena ada uang kita mau, ini sama sama menguntungkan. Kita minta maaf, memang ada yang real KTP nya kita akuin, tapi banyak juga yang gak bener proses penumpulan KTP, kami siap menerima sanksi,” timpal Paulus.

Richard mengaku ia telah dipecat sejak Februari 2016 karena telah melakukan kecurangan data. Namun, ia mengaku awalnya hanya coba-coba ketika melakukan praktik ini karena awalnya data yang dikirim diterima tim verifikasi lolos, tetapi ketika tidak lolos justru dikembalikan dan ia justru mendapat peringatan hingga dipecat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya