SOLOPOS.COM - Sejumlah orang yang mengaku eks teman Ahok (detikcom)

Pilkada Jakarta dipanaskan aksi mantan Teman Ahok yang menuding ada kecurangan pengumpulan KTP. Kini, Adian Napitupulu dituding ada di balik aksi itu.

Solopos.com, JAKARTA — Pernyataan sekelompok mantan Teman Ahok yang menyudutkan Teman Ahok dituding sebagai aksi yang diorganisasi sebuah ormas. Ormas yang dituding tersebut adalah Pospera yang dipimpin oleh politikus PDIP, Adian Napitupulu.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Hal itu kali pertama diungkapkan oleh salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastono, menyebut ormas tersebut berada di bawah naungan parpol, bahkan ormas itu diresmikan oleh Jokowi. Namun, Singgih tak menyebut nama.

Namun di media sosial, berembus kabar ormas itu adalah Pospera. Dalam akun Facebook Ezki Suyanto, tertulis kronologi pengorganisasian para mantan Teman Ahok sebelum konferensi pers di Cikini kemarin. Disebutkan, kronologi itu berdasarkan pengakuan salah satu relawan Teman Ahok yang dipaksa Alex untuk keluar dari Teman Ahok.

“Dari kemaren malam, 21 Juni hingga pagi ini 22 Juni 2016, Jetua DPW Pospera Alex Sondang Hutagalung menghubungi sejumlah relawan Teman Ahok yang juga anggota Pospera. Alex memaksa sejumlah orang yang dihubunginya itu tersebut untuk keluar dari relawan temanahok dengan iming-iming uang THR. bahkan sebagian di antaranya dipaksa untuk hadir di acara preskon di Cikini tadi pagi jam 10.00. mereka diminta untuk memberi keterangan agar menjatuhkan proses pengumpulan KTP temanahok yang sudah mencapai angka 1 juta tersebut,” sebut tulisan itu.

Namun, sebut tulisan itu, hanya lima orang yang bersedia mengikuti ajakan Alex, yaitu Paulus Romindo, Dodi Hendrayadi, Richard Sukarno, Dela (anak dari Richard Sukarno), dan Khusnul Nurul. Nama Adian Napitupulu disebut-sebut karena politikus PDIP tersebutn pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial soal Ahok. Baca juga: Adian Napitupulu: Jika Pilih Independen, Ahok Hadapi Jokowi dan Relawannya.

“Jika Ahok berseberangan sikap dan langkah dengan Jokowi sebagaimana keinginan Jokowi yang saya sampaikan di atas, maka tentunya Ahok akan sulit juga bekerja sama dengan Presiden Jokowi, berikutnya yang dihadapi Ahok dalam pilkada ataupun setelah pilkada nanti tidak hanya partai politik dengan ratusan ranting, PAC dan ribuan kader baik yang di DPRD maupun DPR RI, tetapi juga lebih dari puluhan organisasi relawan Jokowi,” kata Adian dalam pernyataan tertulis, Selasa (14/6/2016) lalu.

Jawaban Adian Napitupulu

Jawaban Adian Napitupulu

Adian Napitupulu pun menjawab tudingan itu. “Saya akan menggelar konferensi pers besok Sabtu,” kata Adian, Kamis (23/6/2016).

Dia melanjutkan “jawaban” dengan sebuah tulisan berisi “tanya jawab” “Teman Ahok (TA)” yang dikirim lewat pesan elektronik sebagai berikut:

Apakah Benar Teman Ahok membayar relawan dengan target jumlah KTP tertentu?
TA : Di belakang mereka ormas yang diresmikan Jokowi.
Apakah benar relawan dibayar Rp 2,5 juta untuk 560 KTP per bulan?
TA : Pimpinan ormas itu anggota DPR dari salah satu partai.
Apakah benar setiap Posko diberikan printer dan laptop ?
TA : Mereka sudah kami pecat karena curang.
Apakah benar Koordinator Posko diberikan handphone Lenovo?
TA : Kami tahu banyak partai yang merasa terganggu dengan kehadiran kami.
Kalau untuk membagikan Koran apakah benar relawan dibayar Rp 350 ribu ?
TA : Kami memang mau di ancurkan tapi kami sudah tahu siapa di belakang mereka.
Apakah benar TA habiskan Rp 12 miliar untuk kumpulkan 1 juta KTP.
TA : Kami ini anak muda yg hanya ingin Jakarta dipimpin orang baik.
Kenapa laporan keuangan TA dalam 6 bulan ini belum dibuat?
TA : Kami tidak berhubungan dan tidak kenal dengan pengembang reklamasi.
Terima kasih atas wawancaranya.
TA : Kami dapat pinjaman modal Rp 500 juta dan kami cetak merchandise lalu kami jual dan untung Rp 6,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya