SOLOPOS.COM - Ilustrasi Teman Ahok dukung Ahok maju lewat jalur parpol. (Istimewa/Teman Ahok)

Pilkada Jakarta kian panas. LSI membeberkan 4 alasan Ahok akan kalah di putaran kedua.

Solopos.com, JAKARTA — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terus menegaskan bahwa Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) akan kalah dalam Pilkada Jakarta 2017. Setelah menyebut Ahok potensial kalah, LSI kembali membeberkan Ahok akan kalah dalam pertarungan head to head dengan sejumlah alasan, termasuk isu sentimen agama.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Dalam survei LSI Oktober 2016, Ahok bakal kalah dalam pertarungan head to head, siapapun lawannya. Jika pasangan Ahok-Djarot head to head dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pasangan Ahok-Djarot mendapatkan 32.1%, dan Anies–Sandiaga 38.0%. Sedangkan yang masih rahasia/belum memutuskan mencapai 29.9%.

Jika head to head dengan pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni (Agus-Sylvi), pasangan Ahok-Djarot mendapatkan 31.9% dan Agus-Sylvi 35.1%. Sedangkan rahasia atau belum memutuskan mencapai 33.0%. Angka ini sudah bisa membuat LSI menyimpulkan pasangan Ahok sudah dikalahkan oleh Agus-Sylviana.

Menurut LSI, ada 4 alasan pasangan Ahok-Djarot akan kalah jika head to head melawan salah satu pasangan lawan pada putaran kedua Pilkada Jakarta 2017. Salah satunya adalah persamaan profil pendukung Agus Sylviana dan Anies-Sandiaga.

“Pertama, perpindahan dukungan. Jika head to head pasangan Ahok-Djarot vs Anies-Sandiaga, pendukung pasangan Agus-Sylvi lebih banyak mengalihkan dukungan ke Anies-Sandi [64,3%] dibandingkan ke pasangan Ahok-Djarot [14,3%]. Hal ini karena pemilih Agus-Sylviana dan Pasangan Anies-Sandi satu profile,” kata LSI dalam rilis yang diterbitkan di situs mereka, Jumat (7/10/2016).

Hal yang sama, menurut LSI, jika Ahok-Djarot melawan Agus-Sylviana. Pendukung Anies-Sandiaga cenderung beralih ke Agus-Sylviana. “Pendukung pasangan Anies-Sandi lebih banyak ke pasangan Agus-Sylvi [59.1%], ketimbang ke pasangan Ahok [8.6%] karena kesamaan profil pemilih.” Baca juga: Ahok Dituding Lecehkan Surat Al Maidah 51.

Alasan kedua, LSI menyinggung soal sentimen agama. Pasangan Anies-Sandiaga dan Agus-Sylviana diklaim unggul di kalangan pemilih muslim dengan basis pemilih muslim mencapai lebih dari 90%. “Pemilih yang tidak mengingikan non-muslim menjadi gubernur angkanya naik dari 40% pada Maret 2016 menjadi 55% pada Oktober 2016.”

Alasan ketiga adalah pemilih non Tionghoa yang populasinya lebih dari 90%. “Pemilih yang tidak ingin di pimpin oleh etnis tionghoa meningkat dari 30% di Maret 2016 menjadi 50% di Oktober 2016.” Baca juga: Ahok Dipolisikan Terkait Surat Al Maidah 51, Nusron: Ada yang Memanipulasi!

Alasan keempat adalah sentimen anti-Ahok. Menurut survei LSI pada Maret 2016, pemilih yang tidak setuju dengan kebijakan dan kepribadian Ahok hanya 25%, namun naik menjadi 38,6% pada Oktober 2016.

Menurut LSI, penyebabnya naiknya penolakan gubernur non muslim adalah mobilisasi ormas Islam dan sejumlah tokoh. Ahok dinilai bisa bangkit kembali dengan satu syarat, yaitu mengurangi perluasan sentimen anti-Ahok. “Kenyataanya, sentimen anti Ahok dengan isu agama kini semakin luas dimobilisasi.” Artinya, LSI menganggap Ahok sulit bangkit dan akan kalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya